Libas Atalanta, Inter Milan ke Final
Inzaghi Puas, Tunggu Pemenang AC Milan-Juventus
Pemain Inter Milan luar biasa, mereka bermain tanpa keraguan saat melawan tim Atalanta yang mempunyai kualitas bagus.
RIYADH, NusaBali
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengaku puas dengan cara timnya meraih kemenangan 2-0 atas Atalanta di semifinal Piala Super Italia, di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (3/1) dinihari WITA. Inter ke final berkat dua gol Denzel Dumfries.
Atalanta sempat memperkecil skor pada menit ke-73 lewat Ederson, usai memanfaatkan kemelut di depan gawang Inter yang dikawal Jan Sommer. Namun, gol itu dianulir VAR karena De Ketelaere terjebak offside.
Atalanta membuat juga dua peluang dari korner pada menit ke-89. Tandukan Berat Djimsiti yang ditepis Sommer, bola rebound lalu disambar kepala Lookman dari jarak dekat, yang juga bisa diadang. Tak ada gol tercipta lagi, sehingga Inter tetap menang 2-0 dan ke final Piala Super Italia.
Di laga final pada Senin (6/1), Inter menunggu pemenang Juventus kontra AC Milan. Sukses melaju ke final, Nerazzurri berpeluang jadi tim pertama yang menjuarai Piala Super Italia untuk empat kali beruntun. Mereka jadi juara pada 2021, 2022, dan 2023.
"Pemain Inter Milan luar biasa, mereka bermain tanpa keraguan saat melawan tim yang mempunyai kualitas bagus," kata Inzaghi.
Inzaghi juga bangga dengan permainan Inter yang mampu terus menekan dan menciptakan peluang melawan Atalanta. "Satu kesalahan kami adalah tidak bisa mengakhiri game lebih cepat, tetapi saya tidak mau komplain karena menghadapi lawan yang kuat," kata Inzaghi.
Sedangkan gelandang Inter Milan, Henrikh Mkhitaryan menyebut menjuarai Piala Super Italia (Supercoppa Italia) adalah salah satu target Inter Milan musim ini. Pasalnya, gelar Piala Super Italia menjadi simbol kesuksesan Inter dalam beberapa tahun terakhir dan jadi juara tiga kali beruntun.
"Piala Super Italia merupakan salah satu trofi penting incaran kami musim ini. Kami tentunya berharap bisa meraih hasil terbaik,” kata pemain asal Armenia itu.
Sementara itu, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini meluapkan kekecewaannya dan mengkritik keputusan VAR yang dianggapnya absurd dan menyebut bahwa Italia sedang mengekspor versi buruk dari teknologi tersebut.
Dalam pertandingan yang seharusnya menjadi ajang prestisius bagi sepak bola Italia di mata internasional, Gasperini merasa keputusan-keputusan VAR justru menunjukkan sisi terburuk dari permainan.
Gol-gol Denzel Dumfries yang membawa Inter unggul membuatnya semakin frustrasi terhadap beberapa keputusan wasit, terutama setelah satu gol Ederson dibatalkan.
"Tidak mudah menciptakan peluang melawan Inter Milan, tetapi permainan berubah dengan gol absurd dari sudut yang seharusnya tidak ada,” ungkap Gasperini dalam konferensi persnya.
Kekalahan ini menambah catatan buruk Gasperini yang belum pernah menang dalam tujuh pertemuan terakhir melawan pelatih Inter, Simone Inzaghi. Tak hanya mempertanyakan beberapa keputusan wasit dan VAR, Gasperini juga menjawab pertanyaan soal keputusannya tidak memainkan beberapa pemain terbaiknya.
Gasperini memilih untuk tidak memainkan De Ketelaere, Ademola Lookman, dan Ederson sejak awal. Meskipun demikian, dia bersikukuh bahwa strategi yang diterapkan sudah sesuai dengan rencana.
"Penting untuk memberi kesempatan kepada pemain lain, seperti Nicolo Zaniolo yang belum pernah jadi starter sejak awal musim dan Lazar Samardzic yang baru beberapa kali bermain," kata Gasperini. ant
Susunan Pemain
Inter Milan (3-1-4-2): Sommer; Bisseck, De Vrij, Bastoni (Augusto 67'); Dumfries, Barella (Frattesi 80'), Calhanoglu (Asslani 67'), Mkhitaryan, Dimarco (Darmian 76') ; Thuram (Taremi 46'), Lautaro Martinez
Atalanta (3-4-2-1): Carnesecchi; Kossounou (Palestra 68'), Hien, Kolasinac; Zappacosta, De Roon, Scalvini (Djimsiti 62'), Ruggeri (De Ketelaere 56'); Brescianini, Samardzic (Ederson 56'); Zaniolo (Lookman 56')
Komentar