Orok Terbungkus Handuk Ditemukan Sudah Membusuk
Warga di seputaran Jalan Bypass Ngurah Rai, tepatnya di sebelah jembatan Jalan Danau Tempe, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (2/9) sekitar pukul 07.30 Wita, digegerkan oleh penemuan orok.
DENPASAR, NusaBali
Orok tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang petugas DKP Kota Denpasar yang sedang melakukan bersih-bersih. Saat ditemukan, orok masih terbungkus handuk dan sudah dalam keadaan membusuk.
Selain itu, di lokasi juga ditemukan sebuah tas yang berisi ari-ari. Saat ini, petugas dari Polsek Denpasar Selatan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang tega membuang orok berjenis kelamin perempuan itu.
Informasi yang berhasil dihimpun, orok tersebut ditemukan terbungkus handuk berukuran panjang sekitar 75 cm dan lebar handuk sekitar 40 cm. Yang menemukan pertama kali orok yang sudah membusuk itu seorang wanita petugas DKP Kota Denpasar. Kala itu, wanita tersebut curiga saat melihat handuk dan sebuah tas di lokasi. Namun, dari dalam tas itu tercium aroma busuk yang menyengat. Saksi kemudian memeriksa handuk tersebut dan terkejut melihat orok yang sudah membusuk. Karena ketakutan, saksi ini berteriak dan berlarian menuju jalan raya dan menyetop seorang pengendara bernama I Made Kari, 37. Made Kari yang tinggal di Jalan Danau Tempe I, Pengayasan, Sanur, ini kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada anggota kepolisian Denpasar Selatan. “Sebelum dilaporkan di Polsek, saksi kedua ini memberitahukan kepada seorang petugas yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di jalan dekat lokasi,” ungkap sumber di kepolisian.
Petugas dari Polsek turun ke TKP dan menghubungi pihak Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian. Dalam pemeriksaan tersebut, terungkap orok itu dibungkus menggunakan handuk warna biru dan kuning berukuran panjang sekitar 75 cm dan lebar handuk sekitar 40 cm. Juga ditemukan bungkusan tas plastik warna putih yang diperkirakan berisi ari-ari dari orok tersebut. Dugaan awal, orok itu sudah dibuang lebih dari dua hari.
“Sudah lama. Soalnya sudah mengeluarkan aroma membusuk. Makanya tadi dibawa ke (RS) Sanglah untuk divisum,” imbuh sumber.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Indrajaya membenarkan terkait temuan itu. Menurut dia, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas temuan orok itu. Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan pelaku membuang orok di lokasi. Pihaknya juga sudah melayangkan surat permintaan otopsi di rumah sakit. “Kami masih selidiki pelakunya. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” ujarnya.
Sementara tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah bayi perempuan yang ditemukan di jembatan dekat Jalan Danau Tempe, Sanur, Sabtu pagi kemarin. Dari hasil pemeriksaan, bayi malang tersebut diketahui sudah membusuk.
“Jenazah kami terima sekitar pukul 09.00 Wita yang dievakuasi menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar. Dari hasil pemeriksaan, seluruh tubuhnya sudah membusuk,” ujar Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit SpF.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar pula, diperkirakan waktu kematian bayi perempuan itu sekitar 24 jam hingga 72 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. “Tali pusatnya sudah terlepas dari ari-arinya,” imbuhnya.
Jenazah bayi perempuan tersebut memiliki bobot 1,55 kilogram dengan pajang 38 centimeter. Berdasarkan panjang badan tersebut diperkirakan umur kandungan tujuh sampai dengan delapan bulan. Sementara saat disinggung apakah sudah ada tanda perawatan dan tanda-tanda kekerasan pada tubuh bayi, dr Alit mengatakan tidak bisa dievaluasi karena kondisi jenazah sudah membusuk. Hingga saat ini juga belum ada permintaan otopsi. *dar, in
Orok tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang petugas DKP Kota Denpasar yang sedang melakukan bersih-bersih. Saat ditemukan, orok masih terbungkus handuk dan sudah dalam keadaan membusuk.
Selain itu, di lokasi juga ditemukan sebuah tas yang berisi ari-ari. Saat ini, petugas dari Polsek Denpasar Selatan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang tega membuang orok berjenis kelamin perempuan itu.
Informasi yang berhasil dihimpun, orok tersebut ditemukan terbungkus handuk berukuran panjang sekitar 75 cm dan lebar handuk sekitar 40 cm. Yang menemukan pertama kali orok yang sudah membusuk itu seorang wanita petugas DKP Kota Denpasar. Kala itu, wanita tersebut curiga saat melihat handuk dan sebuah tas di lokasi. Namun, dari dalam tas itu tercium aroma busuk yang menyengat. Saksi kemudian memeriksa handuk tersebut dan terkejut melihat orok yang sudah membusuk. Karena ketakutan, saksi ini berteriak dan berlarian menuju jalan raya dan menyetop seorang pengendara bernama I Made Kari, 37. Made Kari yang tinggal di Jalan Danau Tempe I, Pengayasan, Sanur, ini kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada anggota kepolisian Denpasar Selatan. “Sebelum dilaporkan di Polsek, saksi kedua ini memberitahukan kepada seorang petugas yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di jalan dekat lokasi,” ungkap sumber di kepolisian.
Petugas dari Polsek turun ke TKP dan menghubungi pihak Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian. Dalam pemeriksaan tersebut, terungkap orok itu dibungkus menggunakan handuk warna biru dan kuning berukuran panjang sekitar 75 cm dan lebar handuk sekitar 40 cm. Juga ditemukan bungkusan tas plastik warna putih yang diperkirakan berisi ari-ari dari orok tersebut. Dugaan awal, orok itu sudah dibuang lebih dari dua hari.
“Sudah lama. Soalnya sudah mengeluarkan aroma membusuk. Makanya tadi dibawa ke (RS) Sanglah untuk divisum,” imbuh sumber.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Indrajaya membenarkan terkait temuan itu. Menurut dia, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas temuan orok itu. Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan pelaku membuang orok di lokasi. Pihaknya juga sudah melayangkan surat permintaan otopsi di rumah sakit. “Kami masih selidiki pelakunya. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” ujarnya.
Sementara tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah bayi perempuan yang ditemukan di jembatan dekat Jalan Danau Tempe, Sanur, Sabtu pagi kemarin. Dari hasil pemeriksaan, bayi malang tersebut diketahui sudah membusuk.
“Jenazah kami terima sekitar pukul 09.00 Wita yang dievakuasi menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar. Dari hasil pemeriksaan, seluruh tubuhnya sudah membusuk,” ujar Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit SpF.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar pula, diperkirakan waktu kematian bayi perempuan itu sekitar 24 jam hingga 72 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. “Tali pusatnya sudah terlepas dari ari-arinya,” imbuhnya.
Jenazah bayi perempuan tersebut memiliki bobot 1,55 kilogram dengan pajang 38 centimeter. Berdasarkan panjang badan tersebut diperkirakan umur kandungan tujuh sampai dengan delapan bulan. Sementara saat disinggung apakah sudah ada tanda perawatan dan tanda-tanda kekerasan pada tubuh bayi, dr Alit mengatakan tidak bisa dievaluasi karena kondisi jenazah sudah membusuk. Hingga saat ini juga belum ada permintaan otopsi. *dar, in
1
Komentar