Cuaca Buruk, Dua Pesawat Batal Mendarat di Bandara El Tari Kupang
KUPANG, NusaBali.com – Cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejak Sabtu (4/1/2025) siang mengakibatkan dua maskapai penerbangan batal mendarat di Bandara El Tari Kupang.
Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, mengungkapkan bahwa kondisi angin dengan kecepatan 8 hingga 23 knot memaksa pesawat untuk mengubah arah pendaratan demi keselamatan.
“Ada dua maskapai yang batal mendarat akibat angin kencang. Lion Air yang melayani rute Denpasar-Kupang mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, sementara Wings Air dari rute Larantuka-Kupang terpaksa mendarat di Maumere,” jelas Yudi Saputra.
Detil Jadwal Penerbangan Terganggu
Lion Air dijadwalkan tiba di Bandara El Tari pada pukul 12.55 WITA. Namun, saat mendekati bandara, kecepatan angin yang tinggi membuat pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Makassar.
Situasi serupa terjadi pada Wings Air yang dijadwalkan mendarat pukul 13.44 WITA. Cuaca ekstrem memaksa pesawat tersebut mendarat di Bandara Frans Seda, Maumere.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah NTT, khususnya Kupang dan sekitarnya. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca buruk, seperti pohon tumbang atau risiko lainnya, terutama bagi yang berada di daerah rawan bencana,” imbuhnya.
Yudi Saputra menyampaikan bahwa hingga kini pihak Bandara El Tari terus memantau situasi cuaca secara intensif dan berkoordinasi dengan maskapai serta otoritas terkait.
“Kami memahami ketidaknyamanan ini, namun keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Kami berharap situasi cuaca segera membaik sehingga operasional bandara dapat kembali normal,” ujarnya.
Cuaca buruk menjadi tantangan besar bagi operasional penerbangan, terutama di wilayah yang kerap menghadapi anomali iklim seperti NTT. Masyarakat diminta untuk terus mengikuti informasi terkini terkait cuaca dan jadwal penerbangan. *ant
Komentar