Warga Banjar Kebon Siaga Satu
Para pemburu tidak melakukan tembakan di pemukiman karena takut pelurunya nyasar.
TABANAN, NusaBali
Warga Banjar Kebon, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan masih siaga satu antisipasi serangan kera liar. Meski sudah diburu oleh warga dibantu anggota Perbakin Tabanan, belum ada kera tertangkap. Selain maboros (berburu), warga juga upayakan cara niskala yakni matur piuning di Pura Dalem.
Kelian Dinas Banjar Kebon, I Putu Yoga Arsana menjelaskan, sejak terjadi serangan kera liar, warga dibantu anggota Perbakin Tabanan siaga bawa senapan angin untuk senjata berburu. Rencananya kawanan kera yang meresahkan warga itu akan ditembak. “Kami pilih-pilih tempat untuk menembak kera. Kalau di pemukiman penduduk, tidak kami lakukan karena takut peluru nyasar,” ungkap Yoga Arsana, Minggu (3/9).
Yoga Arsana mengimbau warga dan anak-anak untuk selalu bawa kayu untuk menakut-nakuti kera agar tidak diserang. “Dua ekor kera yang menyerang warga belum berhasil kami tembak,” imbuhnya. Sehingga untuk keamanan, perlu bawa senjata baik kayu maupun senapan angin untuk menakut-nakuti kera. Ditambahkan, pada Wraspati Kliwon Ukir, Kamis (7/9) mendatang, krama akan matur piuning di Pura Gede Penataran dan Pura Dalem Gede Banjar Kebon untuk memohon perlindungan agar tak ada serangan kera lagi.
Menurut Yoga Arsana, kedua pura ini dipercaya masyarakat yang menguasai wilayah Banjar Kebon. Terlebih lagi di Pura Dalem Gede Penataran ada patung bojog (kera). “Mudah-mudahan usai matur piuning kawanan kera tidak lagi mengganas dan tidak ada lagi korban berikutnya,” harap Arsana.
Sebelumnya, warga Banjar Kebon, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan resah akibat ulah kawanan kera liar masuk ke perumahan penduduk. Masalahnya, kera-kera tersebut galak dan menyerang warga. Bahkan, ada tiga warga di Banjar Kebon yang sempat digigit kera liar tersebut, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Ketiga krama Banjar Kebon, Desa Pandak Gede yang digigit kera liar masing-masing Ni Nyoman Triana Dewi, 11, Ni Made Dehi Kesami Dewi, 11, dan I Made Widia, 82. Dua dari mereka diserang kawanan kera liar berjumlah 7 ekor, Rabu (30/8) petang sekitar pukul 18.00 Wita. Korban terparah adalah Ni Nyoman Triana Dewi, siswi Kelas V SD yang dicakar kera liar saat asyik nonton TV di teras rumahnya. Bocah perempuan berusia 11 tahun ini harus mendapatkan 10 jahitan akibat luka cakar di bagian kepala.
Sedangkan korban Ni Made Dehi Kesami Dewi digigit kera liar di bagian kaki kiri. Bocah perempuan berusia 11 tahun ini diserang kera liar saat berjalan di gang depan rumahnya, hingga harus mendapatkan 2 jahitan atas lukanya. Sementara I Made Widia digigit kera di tangan kanan. Pekak berusia 87 tahun ini diserang kera liar di bagian tangan kanan. *d
Kelian Dinas Banjar Kebon, I Putu Yoga Arsana menjelaskan, sejak terjadi serangan kera liar, warga dibantu anggota Perbakin Tabanan siaga bawa senapan angin untuk senjata berburu. Rencananya kawanan kera yang meresahkan warga itu akan ditembak. “Kami pilih-pilih tempat untuk menembak kera. Kalau di pemukiman penduduk, tidak kami lakukan karena takut peluru nyasar,” ungkap Yoga Arsana, Minggu (3/9).
Yoga Arsana mengimbau warga dan anak-anak untuk selalu bawa kayu untuk menakut-nakuti kera agar tidak diserang. “Dua ekor kera yang menyerang warga belum berhasil kami tembak,” imbuhnya. Sehingga untuk keamanan, perlu bawa senjata baik kayu maupun senapan angin untuk menakut-nakuti kera. Ditambahkan, pada Wraspati Kliwon Ukir, Kamis (7/9) mendatang, krama akan matur piuning di Pura Gede Penataran dan Pura Dalem Gede Banjar Kebon untuk memohon perlindungan agar tak ada serangan kera lagi.
Menurut Yoga Arsana, kedua pura ini dipercaya masyarakat yang menguasai wilayah Banjar Kebon. Terlebih lagi di Pura Dalem Gede Penataran ada patung bojog (kera). “Mudah-mudahan usai matur piuning kawanan kera tidak lagi mengganas dan tidak ada lagi korban berikutnya,” harap Arsana.
Sebelumnya, warga Banjar Kebon, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan resah akibat ulah kawanan kera liar masuk ke perumahan penduduk. Masalahnya, kera-kera tersebut galak dan menyerang warga. Bahkan, ada tiga warga di Banjar Kebon yang sempat digigit kera liar tersebut, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Ketiga krama Banjar Kebon, Desa Pandak Gede yang digigit kera liar masing-masing Ni Nyoman Triana Dewi, 11, Ni Made Dehi Kesami Dewi, 11, dan I Made Widia, 82. Dua dari mereka diserang kawanan kera liar berjumlah 7 ekor, Rabu (30/8) petang sekitar pukul 18.00 Wita. Korban terparah adalah Ni Nyoman Triana Dewi, siswi Kelas V SD yang dicakar kera liar saat asyik nonton TV di teras rumahnya. Bocah perempuan berusia 11 tahun ini harus mendapatkan 10 jahitan akibat luka cakar di bagian kepala.
Sedangkan korban Ni Made Dehi Kesami Dewi digigit kera liar di bagian kaki kiri. Bocah perempuan berusia 11 tahun ini diserang kera liar saat berjalan di gang depan rumahnya, hingga harus mendapatkan 2 jahitan atas lukanya. Sementara I Made Widia digigit kera di tangan kanan. Pekak berusia 87 tahun ini diserang kera liar di bagian tangan kanan. *d
Komentar