nusabali

Sekaa Demen Octopus Art Gallery Lestarikan Seni Ogoh-Ogoh Mini

  • www.nusabali.com-sekaa-demen-octopus-art-gallery-lestarikan-seni-ogoh-ogoh-mini

DENPASAR, NusaBali.com - Sekaa Demen Octopus Art Gallery terus berperan aktif melestarikan seni tradisional Bali, khususnya Ogoh-Ogoh mini. Komunitas yang berdiri sejak 2017 ini dikenal sebagai salah satu pelopor lomba Ogoh-Ogoh mini virtual saat masa pandemi COVID-19.

Andy Mahendra, salah satu anggota pendiri, mengungkapkan bahwa Octopus Art Gallery memiliki 30 anggota yang terbagi dalam beberapa divisi. "Kami tidak hanya fokus pada Ogoh-Ogoh besar, tapi juga Ogoh-Ogoh mini dan seni layangan. Semua anggota memiliki bagian dan perannya masing-masing di setiap bidang," jelasnya.

Komunitas Octopus Art Gallery yang bermarkas di Jalan Gurita Denpasar Selatan ini mencatat pengalaman yang cukup mengesankan selama masa pandemi. Pada 2021, komunitas ini sukses menggelar lomba Ogoh-Ogoh mini secara virtual. Kemudian pada 2022, mereka kembali menyelenggarakan lomba Ogoh-Ogoh mini dan seni tapel secara offline, menandai kebangkitan pascapandemi COVID-19.

"Pengalaman kami di berbagai lomba Ogoh-Ogoh mini sering kali membuahkan prestasi juara. Kami merasa bangga bisa berkontribusi dalam melestarikan seni ini," ujar pria yang punya background bekerja di kapal pesiar ini.

Andy Mahendra

Untuk karya terbaru di tahun 2025, Octopus Art Gallery telah menghasilkan Ogoh-Ogoh mini  "Cepaka Gadang," yang terinspirasi dari juara pertama Ogoh-Ogoh besar Banjar Sasih Panjer di Denpasar Selatan. Namun, mereka melakukan perubahan pada tata letak dan posisi agar tampilan Ogoh-Ogoh mini dengan budget Rp3 juta ini tetap memiliki ciri khas tersendiri.

Andy juga menyoroti perkembangan seni Ogoh-Ogoh mini yang semakin pesat. "Dulu, Ogoh-Ogoh mini dipandang sebagai karya untuk anak-anak. Namun sejak pandemi, lomba Ogoh-Ogoh mini semakin marak, baik dari segi kreativitas, teknologi, maupun biaya, yang kini jauh lebih serius," jelasnya.

Sebagai pelaku seni, Andy berharap tradisi dan kreativitas dalam seni Ogoh-Ogoh—baik itu Ogoh-Ogoh besar, Ogoh-Ogoh mini, maupun seni tapel—dapat terus dilestarikan. "Kreativitas harus terus dijaga agar seni tradisional ini tetap hidup dan berkembang," tutupnya.

Dengan dedikasi dari komunitas seperti Octopus Art Gallery, seni Ogoh-Ogoh di Bali diharapkan tidak hanya bertahan, tapi juga semakin relevan di era modern. *m03

Komentar