nusabali

Jaga Adat dan Tradisi, ST Jaya Dharma Gelar Lomba Penjor

  • www.nusabali.com-jaga-adat-dan-tradisi-st-jaya-dharma-gelar-lomba-penjor

MANGUPURA, NusaBali - Dalam era modernisasi yang kian pesat, menjaga kelestarian adat dan tradisi menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Bali.

Namun, Sekaa Teruna (ST) Jaya Dharma Banjar Legian Kelod, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung membuktikan bahwa semangat melestarikan budaya tetap dapat hidup melalui kegiatan-kegiatan kreatif dan edukatif. Seperti halnya lomba penjor yang rutin digelar dan tahun ini menjadi gelaran keempat kali yang dihelat pada Minggu (5/1) sore.

Kelian ST Jaya Dharma I Kadek Oka Rahmanda Adi Saputra, menegaskan pentingnya lomba ini sebagai salah satu cara untuk mengajegkan seni dan budaya Bali dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota. Terdapat lima tim peserta yang masing-masing mewakili lima tempekan di Banjar Legian Kelod, Kelurahan Legian. 

“Kami ingin generasi muda tidak hanya tahu tentang adat dan tradisi, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pelestariannya,” ujar Adi Putra pada Minggu (5/1) sore.

Adi Saputra menegaskan, lomba penjor ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembelajaran bagi anggota. Peserta diajak memahami filosofi di balik setiap elemen penjor, seperti pala bungkah, pala gantung, dan kober, yang melambangkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Dengan diperbolehkannya peserta belajar langsung dari ahli atau tukang, tradisi ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diwariskan secara praktis.

Gelaran lomba penjor di Banjar Legian Kelod, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Minggu (5/1) sore. –WINDU 

“Kami ingin memberikan ruang bagi anggota untuk mengembangkan kreativitas mereka. Bahkan, peserta diperbolehkan mencari guru atau tukang untuk belajar cara membuat penjor. Hal ini bertujuan agar mereka memahami teknik dan filosofi di balik pembuatan penjor,” jelasnya.

Persiapan lomba disebut telah dimulai dua minggu sebelum acara puncak pada Minggu (5/1), dengan waktu pengerjaan penjor selama dua hari. Selain memperebutkan gelar juara sebagai bentuk motivasi, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat solidaritas antaranggota.

“Harapan kami, ST Jaya Dharma dapat terus ajeg dalam melestarikan seni dan budaya Bali. Semoga ST Jaya Dharma semakin kompak dan mampu membawa nama besar ke tingkat yang lebih tinggi,” harap Adi Saputra. 7 ol3

Komentar