Supadma Langsung Temui Konstituen
Wakil Sekjen DPP Demokrat yang kini anggota DPR RI Dapil Bali, Putu Supadma Rudana, tak mau menunda waktu untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Pulau Dewata.
Setelah Dilantik sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali
DENPASAR, NusaBali
Pasca dilantik sebagai anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu), 24 Agustus 2017, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini langsung roadshow temui konstituen.
Supadma Rudana sudah mengawali roadshow temui konstituen di Bali, 2-3 September 2017. Supadma Rudana targetkan sudah bisa menemui 50 komunitas dan organisasi ke-masyarakatan dengan berbagai latar belakang profesi, dalam dalam 6 pekan ke depan. Saat terjun menemui konstituennya, politisi Demokrat yang notabene putra dari mantan Senator I Nyoman Rudana (anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009) ini mengusung tagline ‘Sameton Supadma-Astungkara’.
Dalam aksi roadshow ini, Supadma menemui semua organisasi dan kelompok-kelompok pendukungnya saat Pileg 2014 lalu. Dalam pertemuan itulah, Supadma menggali aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di Senayan, selain juga sekaligus menyampaikan terimakasih atas dukungan mereka saat Pileg 2014.
Beberapa kelompok masyarakat pendukungnya yang sudah ditemui Supadma di kawasan Gianyar dan Denpasar selama dua hari terakhir, Sabtu (2/9) dan Minggu (3/9), antara lain, para penggiat Medsos. Pertemuan dengan kalangan penggiat kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali, dilakukan Supadma di Kota Denpasar.
Sedangkan pertemuan dengan para tokoh agama dan tokoh adat dilakukan Supadma di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar). Sementara pertemuan dengan para petani digelar di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sebaliknya, pertemuan dengan para seniman lukis dilakukan Supadma di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Sementara, pertemuan dengan para pelaku pariwisata dan usaha kerakyatan, digelar di Pantai Mertasari, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Selain itu, untuk internal partai, Supadma juga konsolidasi dengan bertemu jajaran Fraksi Demokrat DPRD Gianyar dan pengurus DPC Demokrat Gianyar.
Supadma mengarakan, dalam roadshownya pasca dilantik sebagai anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, pihaknya menyerap berbagai masukan untuk kepentingan masyarakat Bali. Aspirasi yang diserap, mulai isu narkoba, isu radikalisme, sampai pesan moral.
Supadma mencontohkan acara pertemuan dengan para tokoh adat dan agama di Banjar Teges Kawan (Desa Peliatan) dan Banjar Yangloni (Desa Peliatan). Dalam pertemuan itu, salah satu tokoh masyarakat yakni Dewa Gede Subawa menyampaikan kepada Supadma bahwa seorang pejabat bisa jatuh jatuh karena 3 hal: tahta, harta, dan wanita.
“Ada 3 hal yang membuat seseorang pejabat jatuh, yakni karena tahta, harta, dan wanita. Saya berharap Pak Putu (Supadma) bisa melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tidak tergoda dengan 3 hal tadi. Kami dukung dan doakan Pak Putu bisa lanjut terpilih di Pileg 2019 mendatang,” ujar Dewa Gede Subawa disitir Supadma dalam pertemuan di Banjar Teges Kawan, Desa Peliatan, Minggu kemarin.
Menurut Supadma, sebagai wakil rakyat dari Bali yang baru dilantik duduk di kursi DPR RI, dirinya berinisiatig menemui para konstituen. Ini sebagai bentuk upaya menyambung komunikasi dan ucapan terimakasih atas dukungan mereka terhadap Supadma di Pileg 2014.
“Sekarang saya baru bisa menemui masyarakat setelah dilantik menggantikan Putu Sudiartana di DPR RI. Ini adalah jalan Tuhan yang harus saya laksanakan. Selanjutnya, saya akan terus menggali aspirasi rakyat Bali untuk diperjuangkan di Senayan,” tegas Supadma, politisi yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Museim Indoensia (AMI).
Supadma mengatakan, banyak pesan moral secara pribadi dari masyarakat diterimanya dalam roadshow ini. “Pesan moral sebagai rambu-rambu dalam melaksanakan tugas secara benar di Senayan, itu penting. Aspirasi dan masukan dari konstituen saya tampung semua. Aapirasi itu nanti kita suarakan dan perjuangkan di Senayan,” tegas alumnus Webtern University, Amerika Serikat---satu almamater dengan putra sulung Ketua Umum DDD Demokrat SYB, yakni Agus Harimurti Yudhoyono---ini.
Beberapa aspirasi penting dari para kontituen yang kini sudah menjadi perhatian Supadma, antara klain, masalah pelanggaran hak cipta dengan banyaknya aksi pemalsuan produk seni dan budaya di Bali. “Pemalsuan, pembajakan produk dan hasil seni masih terjadi. Ini pekerjaan rumah buat saya untuk ditangani, selanjutnya dikoordinasikan dan diselesaikan oleh lembaga berwenang,” tandas Supadma yang buat sementara ditugaskan partainya duduk di Komisi III DPR RI---membidangi masalah Hukum dan HAM, kepolisian, kejaksaann dan kehakiman.
Putu Supadma Rudana sendiri baru dilantik menjadi anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali dengan status PAW, Kamis (24/8) lalu, menggantikan Putu Sudiartana yang ditangkap KPK terkasit kasus korupsi. Supadma mengikuti jejak Ni Putu Tutik Kusuma Wardani, Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang telah lebih dulu dilantik menjadi anggota DPR RI Dapil Bali mengisi kursi lowong Jero Wacik, 23 Februari 2017 lalu.
Dua kursi Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali sebelumnya sempat lama tidak terisi, sebelum dilantiknya Putu Tutik dan Putu Supadma. Kursi tersebut kosong, karena pemiliknya dijebloskan KPK ke tahanan akibat kasus korupsi, yakni Jero Wacik dan Putu Sudiartana.
Putu Tutik berhak menggantikan Jero Wacik selaku caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali peringkat ketiga peraih suara terbanyak dengan 29.113 suara. Sedangkan Supadma Rudana berhak gantikan Sudiartana sebagai caleg peraih suara terbanyak keempat dari Demokrat Dapil Bali dengan 20.849 suara. *nat
Komentar