Arsenal Kalah, Arteta Salahkan Bola, Begini Penjelasannya
LONDON, NusaBali.com — Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan bahwa perubahan bola yang digunakan di ajang Carabao Cup menjadi salah satu faktor kekalahan timnya 0-2 dari Newcastle United dalam leg pertama semifinal, Selasa (7/1/2025) atau Rabu dini hari di Indonesia.
Gol dari Alexander Isak dan Anthony Gordon membawa Newcastle unggul menjelang leg kedua di St James’ Park pada 5 Februari. Sementara itu, Arsenal harus menerima kenyataan bahwa mereka membuang banyak peluang, meski data menunjukkan mereka mencatatkan angka expected goals (xG) sebesar 3,12—angka tertinggi oleh tim Premier League musim ini tanpa mencetak gol.
Arteta mengindikasikan bola Puma yang digunakan dalam Carabao Cup memiliki pengaruh besar pada kegagalan timnya memanfaatkan peluang. Berbeda dengan bola Nike yang biasanya digunakan dalam kompetisi Premier League, bola Puma dirasakan memiliki grip dan pola terbang yang berbeda.
“Kami hanya mencoba menunjukkan kepada mereka, memberikan tips tentang apa yang bisa kami lakukan lebih baik,” ujar Arteta ketika ditanya tentang solusi atas masalah ini.
“Saya rasa banyak bola yang kami tendang melambung jauh. Ini cukup rumit, bola ini cenderung terbang lebih tinggi. Kami sudah membicarakan itu, dan ada beberapa detail yang perlu kami perbaiki. Tapi pada akhirnya, itu sudah berlalu. Tidak ada cara untuk kembali ke pertandingan tadi. Sekarang kami fokus pada laga berikutnya. Inilah dunia kami,” lanjutnya dikutip ESPN.
Ketika didesak lebih jauh tentang perbedaan bola, Arteta menjelaskan: “Bola ini sangat berbeda dari bola Premier League. Anda harus beradaptasi karena cara bola ini terbang dan gripnya juga sangat berbeda.”
Keluhan Serupa di Masa Lalu
Arteta tidak sendiri dalam mengeluhkan bola berbeda di ajang Carabao Cup. Pada 2017, Pep Guardiola, yang saat itu menjadi atasannya di Manchester City, mengkritik bola Mitre yang digunakan setelah kemenangan atas Wolves dalam adu penalti. Guardiola bahkan menyebut, “Mencetak gol dengan bola itu adalah sebuah keajaiban.”
EFL, yang mengelola kompetisi Carabao Cup, kemudian memberikan klarifikasi bahwa bola Mitre saat itu telah memenuhi standar FIFA Quality Pro. Hal yang sama berlaku untuk bola Puma yang digunakan saat ini.
Dalam pernyataan resmi, EFL menjelaskan: “Bola yang digunakan di Carabao Cup memiliki spesifikasi teknis yang sama dengan bola yang dipakai di Sky Bet EFL dan Checkatrade Trophy. Semuanya telah diuji sesuai dengan program kualitas FIFA dan memenuhi standar FIFA Quality Pro.”
Kekalahan ini memaksa Arsenal menghadapi situasi sulit di leg kedua, dengan Newcastle berada dalam posisi unggul untuk melangkah ke final Carabao Cup. Kini, Arteta harus memastikan timnya tak hanya mampu menyesuaikan dengan permainan lawan, tetapi juga faktor teknis seperti bola yang digunakan di kompetisi tersebut.
Komentar