Dinas Pertanian Gianyar Tingkatkan Kewaspadaan PMK
Dinas Pertanian Gianyar
Virus PMK
Kepala UPT Keswan 1
drh Made Arya Darma
Kabid Keswan Gianyar
I Made Santiarka
GIANYAR, NusaBali - Penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak sapi di luar Bali mulai merebak. Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar mulai meningkatkan kewaspadaan. Langkah pertama dengan sosialisasi kepada peternak mengenai bahaya arus lalulintas barang, ternak, dan orang.
Kabid Keswan Gianyar I Made Santiarka didampingi Kepala UPT Keswan 1 drh Made Arya Darma mengungkapkan, Kabupaten Gianyar sudah pernah memiliki riwayat terjangkit PMK pada sapi, dengan korban belasan ekor.
Santiarka mengatakan, penyakit PMK terjadi sebelum pandemi Covid-19. “Beruntung penanggulangan bisa dilaksanakan dan capaian vaksinasi PMK sudah tiga tahap, realisasi 100%,” ujar Santiarka, Kamis (9/1). Vaksinasi PMK dijalankan bersamaan dengan vaksinasi rabies sehingga petugas vaksin bisa bekerja sekali jalan dan tidak butuh waktu lama.
Santiarka mewanti-wanti peternak agar mengawasi ketat arus barang, ternak, dan orang ke kandang. “Misalkan ada orang dari kandang tertentu mampir ke kandang kita, bisa saja pada sepatu, pakaian menempel virus PMK lalu tertinggal di kandang dan menyebar. Hal ini menyebabkan korban pada sapi,” jelasnya.
Selain arus orang diperketat, arus barang juga diawasi. Hal ini menyangkut pakan ternak yang didapat dari lahan yang sehat dan kondisi pakan tidak berembun. Santiarka menjelaskan pada tahap awal, sosialisasi ini terus digalakkan ke peternak melalui UPT Keswan di masing-masing kecamatan. “Terpenting adalah kebersihan kandang dan mengawasi betul lalu lintas barang dan orang ke kandang,” imbaunya.
Populasi sapi di Gianyar sampai akhir tahun 2024 sebanyak 40.562 ekor. Jumlah ini terus berfluktuasi karena ada yang dijual dan datang. Hampir semua sapi ini sudah mendapat vaksin PMK tahap ketiga. Sapi siap jual atau pedaging sekitar 16.000 ekor. Sebagian besar sapi ini dijual ke Jawa Barat, sedangkan untuk kebutuhan lokal sangat sedikit. 7 nvi
Komentar