Pelajar Suarakan Bahaya Narkoba di PB3AS
Arena Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (3/9) dimeriahkan penampilan pelajar SMA Kristen Harapan Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Mereka menampilkan beragam atraksi yang menghibur masyarakat, seperti paduan suara dan senam bersama. Tak ketinggalam salah seorang siswi, Ratih Kusuma Dewi tampil berorasi di podium. Orasi yang disampaikan Ratih terkait bahaya narkoba bagi generasi muda. Menurut Ratih, Indonesia saat ini sedang mengalami darurat narkoba, di mana setiap harinya terdapat 57 orang meninggal akibat barang haram tersebut. Untuk itu, dia menekankan beberapa solusi untuk mencegah narkoba, di antaranya melalui peran keluarga yang merupakan titik poin pertama dari upaya pencegahan narkoba. “Kualitas waktu anak-anak bersama keluarga harus ditingkatkan sehingga anak tersebut dekat dengan orang tuanya,” ujar Ratih.
Kedua, peran dari sekolah. Ratih menganjurkan agar sekolah-sekolah lebih meningkatkan ekstra kurikuler yang ada dan tidak hanya ekstra pada bidang akademis saja, namun ekstra pada non akademis harus diperhatikan. Menurutnya semua anak-anak memiliki potensi yang berbeda.
Ketiga melalui pemerintah dan masyarakat yang juga harus berperan aktif dalam mengawasi dan menegakkan hukum bagi para pelaku kejahatan narkoba. Dan terakhir adalah menyadarkan diri sendiri, apabila belum ada kesadaran dari diri sendiri maka ketiga pilar tersebut akan sia-sia.
Sementara Wagub Bali, I Ketut Sudikerta yang hadir di PB3AS mengungkapkan Pemprov Bali melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM akan memberikan pelatihan bagi 1.000 calon tenaga kerja Kapal Pesiar setiap tahunnya, mulai dari pelatihan, biaya pesiar dan visanya.
"Target setiap tahunnya kita akan memberangkatkan 1.000 tenaga kerja yang siap berangkat kapal pesiar, ini akan dimulai dari tahun 2018 dan target kita dalam waktu 5 tahun terdapat 5.000 tenaga kerja yang diberangkatkan kapal pesiar,” tutur Sudikerta.
Untuk itu Sudikerta berharap para generasi muda di Bali khususnya yang duduk pada bangku SMA/SMK agar mempersiapkan diri dan memupuk semangat belajar yang tinggi mulai sejak dini, sehingga nantinya para tenaga kerja yang dikirim ke pesiar ini memiliki kualitas yang baik dan bisa bersaing di dunia internasional. *sur
Kedua, peran dari sekolah. Ratih menganjurkan agar sekolah-sekolah lebih meningkatkan ekstra kurikuler yang ada dan tidak hanya ekstra pada bidang akademis saja, namun ekstra pada non akademis harus diperhatikan. Menurutnya semua anak-anak memiliki potensi yang berbeda.
Ketiga melalui pemerintah dan masyarakat yang juga harus berperan aktif dalam mengawasi dan menegakkan hukum bagi para pelaku kejahatan narkoba. Dan terakhir adalah menyadarkan diri sendiri, apabila belum ada kesadaran dari diri sendiri maka ketiga pilar tersebut akan sia-sia.
Sementara Wagub Bali, I Ketut Sudikerta yang hadir di PB3AS mengungkapkan Pemprov Bali melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM akan memberikan pelatihan bagi 1.000 calon tenaga kerja Kapal Pesiar setiap tahunnya, mulai dari pelatihan, biaya pesiar dan visanya.
"Target setiap tahunnya kita akan memberangkatkan 1.000 tenaga kerja yang siap berangkat kapal pesiar, ini akan dimulai dari tahun 2018 dan target kita dalam waktu 5 tahun terdapat 5.000 tenaga kerja yang diberangkatkan kapal pesiar,” tutur Sudikerta.
Untuk itu Sudikerta berharap para generasi muda di Bali khususnya yang duduk pada bangku SMA/SMK agar mempersiapkan diri dan memupuk semangat belajar yang tinggi mulai sejak dini, sehingga nantinya para tenaga kerja yang dikirim ke pesiar ini memiliki kualitas yang baik dan bisa bersaing di dunia internasional. *sur
Komentar