Akses Warga 7 Banjar Terganggu
Jalan di Desa Datah, Karangasem, Putus
Kamis (9/1) malam, hujan mengguyur hingga sungai meluapkan air bah ke jalan. Badan jalan pun jebol dan hanyut.
AMLAPURA, NusaBali
Ruas jalan di Banjar Kelodan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (9/1) pukul 18.12 Wita, putus. Kondisi ini akibat luapan air bah di sungai kering. Dampaknya, akses warga dari tujuh banjar di desa sekitar terganggu.
"Bukan terisolir, hanya terganggu, warga mesti melintasi jalan pintas, walau agak jauh," jelas Perbekel Datah I Gede Subrata di lokasi kejadian, Banjar Kelodan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (10/1).
Disebutkan, Kamis (9/1) malam, hujan mengguyur hingga sungai meluapkan air bah ke jalan. Badan jalan pun jebol dan hanyut. Perbekel I Gede Subrata melaporkannya, Kamis (19.25 Wita. Selanjutnya datang Bupati I Gede Dana didampingi Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Ketut Arimbawa, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD I Nyoman Soko Wijaya, Camat Abang Putu Agus Teja Pramascita, Perbekel Datah I Gede Subrata, anggota Polsek Abang, anggota Koramil Abang, dan warga masyarakat.
Untuk sementara, kata Subrata, warga dari tujuh banjar dinas, yang terganggu aktivitasnya, mesti melalui jalan melingkar cukup jauh, bagi pengendara sepeda motor atau kendaraan roda empat.
Tujuh banjar adat terdampak, yakni Banjar Bale Gede, Tengah, Tindih, Kelodan, Lebah, Bingin, dan Tegallanglangan. Sedangkan di lokasi jebol, di Banjar Kelodan terdekat menghubungkan ke Banjar Bingin. Kecuali warga yang jalan kaki mesti terjun ke sungai, bisa melintasi lokasi jalan hanyut tersebut.
Kalak BPBD Ida Ketut Arimbawa menegaskan, jalan hanyut itu dampak dari cuaca ekstrem yang semalam hujan lebat. "Sementara penanganannya menggunakan batu bronjong, dan membuat alur air, agar air masuk ke gorong-gorong tidak mengikis bahu jalan," kata Ida Ketut Arimbawa.
Selama seminggu terakhir ini kata Ida Ketut Arimbawa, ada enam titik banjir bandang, akibat hujan lebat yang sungainya berhulu di Gunung Agung, di antaranya di Desa Tulamben, Desa Tianyar, Desa Datah dan yang lain-lainnya.
Dia mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai, agar berhati-hati jika hujan lebat turun, terutama di sungai yang berhulu di Gunung Agung. "Jika hujan lebat turun, agar warga bergeser dari tempat tinggalnya, itu sangat membahayakan, karena sebelumnya menelan beberapa korban jiwa," pintanya.
Bupati I Gede Dana mengaku prihatin atas hanyutnya jalan kabupaten itu, menyebabkan warga di tujuh banjar terganggu aktivitasnya. "Minggu ini akan dilakukan perbaikan, telah berkoordinasi dengan Dinas PUPRKIM," katanya.
Warga I Nengah Kariana berharap secepatnya dilakukan perbaikan, karena merupakan akses jalan satu-satunya menghubungkan ke tujuh banjar. "Walau bisa melalui jalan lingkar tetapi cukup jauh," jelasnya.7k16
1
Komentar