Warga Minta Percepat Penanganan Longsor Jehem - Tembuku
BANGLI, NusaBali - Warga minta kepada pemerintah agar percepatan penanganan longsor bahu jalan di jalur Jehem - Tembuku, Bangli. Karena warga khawatir kondisi tebing setempat semakin parah seiring musim hujan.
Pantauan NusaBali di lokasi, Jumat (10/1), warga khawatir curah hujan kini bisa menggerus badan jalan. Jika itu sampai terjadi, maka arus lalin di jalur tersebut tentu akan terganggu.
Arus lalin di jalur tersebut merupakan jalur ramai, baik dari arah barat (Kota Bangli) maupun dari arah timur, Karangasem. “Kalau bisa agar cepat diperbaiki oleh pemerintah,” ujar I Nengah Sukania, warga sekitar, Jumat (10/1).
Longsor bahu jalan di Jehem terjadi tiga pekan lalu. “Kejadiannya pagi hari, saat hujan lebat,” ungkap Nengah Sukania.
Kata dia, hujan lebat menyebabkan banjir di kawasan sekitar. Saluran air di bagian utara tidak bisa menampung air. Apalagi ada bagian saluran atau got yang tersumbat. Akibatnya air meluber tinggi di jalanan. Air tumpah ke selatan yang posisinya berupa tebing dengan kedalaman sekitar 5 - 6 meter dari permukaan jalan. “Karena tak kuat, senderan tebing jalan jebol,” kata Nengah Sukania.
Lokasi sekitar, menurut Sukania, memang rawan longsor. Kata dia, tahun 1994 juga sudah pernah longsor di titik longsor saat ini. “Setelah itu disender,” ungkapnya. Senderan sempat bertahan, namun longsor lagi. Di lokasi tersebut itu kembali jebol. Sebuah palinggih turus lumbung milik dari keluarga Sukania, rusak terkena longsoran.
Dia mengkhawatiri longsor itu semakin melebar, baik karena guyuran banjir mengingat hujan lebat masih sering turun. Selain itu terjadi getaran akibat beban kendaraan yang lalu lalang. Tak hanya bahu jalan, ruas jalan pun bisa ambrol ke Selatan di areal longsor. Jika badan jalan sampai tergerus, maka ruas jalan menyempit hingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas di sekitar.
Kini, lokasi jebol itu dipasangi tanda peringatan agar warga atau pengendara berhati-hati saat melintas. Tanda larangan berupa banner dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Panjang longsoran sekitar 6 meter dan tinggi 4 meter. Selain itu, ada tali pengaman dan kantong-kantong berisi pasir di sisi bahu jalan yang longsor. “Setelah longsor itu, datang petugas memasang tanda peringatan itu,” ungkap Sukania.7k17
Komentar