Diguyur Hujan Deras, Candi Kurung Pura Dalem Saren di Desa Guwang, Sukawati Roboh
Bangunan Lama Berbahan Tanah Liat, Usianya Ratusan Tahun
Tidak ada catatan tertulis terkait sejarah candi kurung berusia ratusan tahun, namun secara turun temurun diwarisi hingga kini dan belum pernah direnovasi
GIANYAR, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur semalaman menyebabkan candi kurung Pura Dalem Saren di Banjar Tatag, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar roboh. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada, Jumat (10/1) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh seorang warga I Wayan Ardita.
Informasi yang dihimpun, saat lelap tertidur Ardita dikejutkan dengan suara gemuruh sehingga dirinya berinisiatif melakukan pengecekan ke sumber suara. Ternyata tak jauh dari rumahnya, Ardita menemukan Candi Kurung Pura Dalem Saren sudah roboh. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ukir ini pun bergegas memberitahukan kejadian tersebut kepada Penyarikan Pura Dalem Saren, I Wayan Jingga dan pihak terkait lainnya.
Beberapa jam kemudian, Bhabinkamtibmas Desa Guwang Aiptu I Nengah Nirka bersama Kadus Banjar Tagtag I Wayan Hendra mendatangi TKP robohnya Candi Kurung Pura Dalem Saren. Penyarikan Pura Dalem Saren I Wayan Jingga mengatakan robohnya Candi Kurung Pura Dalem Saren ini bukan karena kena petir tetapi disebabkan karena hujan terus menerus sehingga bebannya sangat berat.
Di samping itu bangunan tersebut sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu di mana dalam bangunan tersebut dibentuk dengan tumpukan tanah. "Bangunan ini usianya sudah ratusan tahun, dalamnya tanah. Di luarnya baru ditempel dengan bata merah," ungkapnya. Tidak ada korban jiwa dari musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Pasca kejadian, Jingga berencana mengajak pangempon Pura Dalem Saren untuk bergotong-royong membersihkan material longsoran. Selanjutnya pihaknya akan meminta petunjuk terkait prosesi upacara pasca musibah.
Penyarikan Wayan Jingga menambahkan Candi Kurung Pura Dalem Saren diperkirakan berusia ratusan tahun. Namun, tidak ada catatan tertulis terkait hal tersebut. Yang jelas, secara turun temurun Candi Kurung tersebut diwarisi hingga kini dan belum pernah dilakukan renovasi. "Usianya mungkin lebih dari 150 tahun, kami semasa anak-anak memang sudah seperti ini," jelasnya. Robohnya Candi kurung ini diduga karena ada bagian luar candi yang bocor sehingga air hujan tertampung cukup banyak di dalam candi yang berbahan tanah liat ini. Pasca bencana, Wayan Jingga berencana menggelar sangkepan atau rapat bersama pengempon Pura untuk membahas perbaikan candi.
Pura Dalem Saren ini sendiri merupakan Pura Pemaksan yang diempon oleh sejumlah krama dari beberapa Banjar. "Selain Banjar Tatag Guwang, juga ada krama Pemaksan dari Banjar Manikan, Banjar Denjalan. Yang di luar Desa Guwang ada dari Bon Biyu, Blahbatuh, Gianyar," jelasnya.
Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra mengatakan, pihaknya di kepolisian telah mendatangi sejumlah TKP dampak hujan di wilayah hukum Sukawati. Kata dia, selain banjir dan candi roboh, juga terdapat rumah yang disambar petir pasca hujan Kamis kemarin. "Tidak terdapat korban jiwa, hanya saja atap rumah warga di Banjar Akta, Desa Ketewel yang disambar petir berhamburan," ujarnya. Pihaknya meminta masyarakat selalu waspada saat terjadi hujan lebat disertai petir. "Mari tetap waspada, karena kita tidak tahu kapan bencana alam terjadi," ujarnya. 7 nvi
Komentar