Pemberdayaan Pedagang Berwawasan Teknologi Informasi dan Ramah Lingkungan
Program KKN PPM Unmas Denpasar di Pasar Seni Guwang
GIANYAR, NusaBali
Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) angkatan 40 Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar telah dilaksanakan pada 19 Juli hingga 28 Agustus 2017. Kegiatan ini merupakan wadah yang bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Program KKN-PPM yang dibiayai DRPM Dikti, Desa Adat Guwang dan Unmas Denpasar ini mensyaratkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa berperan aktif dalam mengetahui permasalahan yang ada, bahkan sebelum mereka terjun selama 1,5 bulan di tengah-tengah masyarakat.
Konsep working with community telah menggantikan konsep working for the community. Tempat yang menjadi tujuan pelaksanaan KKN-PPM Unmas adalah Pasar Seni Guwang, di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Sejak diresmikan pada 27 November 2001 oleh Gubernur Bali dan difungsikan pada awal tahun 2002, Pasar Seni Guwang merupakan alternatif belanja oleh-oleh khas Bali. Kunjungan pengunjung di pasar seni ini mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi pariwisata Indonesia dan Bali pada khususnya.
Faktor banyak sedikitnya pengunjung juga ditentukan oleh pengelolaan pasar seni itu sendiri seperti tata letak pasar, areal parkir, barang yang diperjualbelikan, cara pedagang menjual barang dagangannya, dan kebersihan pasar. Berkaitan dengan berkembangnya teknologi, informasi dan ekonomi, kini keberadaan pasar seni tradisional telah tersaingi oleh pasar modern yang banyak dibangun di berbagai tempat wisata. Pasar seni modern memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan pasar seni tradisional. Dimulai dari segi keamanan, kenyamanan, dan tentunya kualitas produk. Sehingga pasar seni tradisional kini memiliki pesaing kuat dan berdampak pada menurunnya omzet penjualan pada pasar seni tradisional.
Pasar oleh-oleh modern menawarkan berbagai macam produk kerajinan pilihan dengan iming-iming kualitas dan harga yang sama, pelayanan yang lebih cepat serta lokasi yang aman dan nyaman untuk wisata belanja. Faktor internal, yaitu pengelolaan pasar seperti promosi yang dilakukan masih monoton dan kurang menggunakan media yang modern sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini. Penjual di pasar seni juga belum menerapkan pelayanan yang mengutamakan kenyamanan pembeli bersikap ramah, kebersihan lokasi pasar juga menjadi faktor penentu pengunjung akan betah dan akan kembali berbelanja ke pasar seni.
Hal tersebut di atas harus segera diantisipasi dan dicarikan solusi oleh pengelola Pasar Seni Guwang untuk dapat meningkatkan kembali tingkat kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Guwang. Berdasarkan data perkembangan Pasar Seni Guwang, sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi khususnya Unmas Denpasar selaku institusi pendidikan ikut berperan serta dalam pengembangan dan mempertahankan eksistensi Pasar Seni Guwang melalui Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).
Pembimbing Program KKN-PPM ini adalah Dr I Wayan Gde Wiryawan SH MH, I Gede Cahyadi Putra SE MSi Ak CA, dan Ni Putu Shinta Dewi SE MSi Ak. Sedangkan mahasiswa yang terlibat sebanyak 30 orang dari 6 fakultas di Unmas Denpasar. Peserta KKN-PPM diterima Bendesa Guwang I Wayan Dupa Darmayuda, Perbekel Guwang Cokorda Rai SH dan Kepala Pasar Seni Guwang Drs Iwayan Maja. Selain menerima dan mendukung kegiatan ini, mereka juga berharap KKN-PPM Unmas membawa Pasar Seni Guwang bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
Kontribusi mendasar program ini adalah pengelolaan manajemen keuangan pasar seni dan pelaporan yang sesuai dengan standar akuntansi, peningkatan pemasaran yang mengedepankan pelayanan yang ramah, peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kemampuan berbahasa asing, yaitu bahasa inggris dan mandarin, peningkatan kualitas kebersihan lingkungan Pasar Seni Guwang, pembuatan denah lokasi pasar seni dan pembuatan website Pasar Seni Guwang sebagai sarana promosi.
Program kerja dibagi menjadi 5 bidang, sarana dan prasarana, produksi, pendidikan, sosial budaya dan spiritual, kesehatan dan kebersihan, serta administrasi dan pemerintahan. Melalui KKN-PPM ini mahasiswa dapat mempelajari relevansi bidang ilmu yang dipelajari dan mengamalkannya kepada masyarakat serta lingkungannya. *
Program KKN-PPM yang dibiayai DRPM Dikti, Desa Adat Guwang dan Unmas Denpasar ini mensyaratkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa berperan aktif dalam mengetahui permasalahan yang ada, bahkan sebelum mereka terjun selama 1,5 bulan di tengah-tengah masyarakat.
Konsep working with community telah menggantikan konsep working for the community. Tempat yang menjadi tujuan pelaksanaan KKN-PPM Unmas adalah Pasar Seni Guwang, di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Sejak diresmikan pada 27 November 2001 oleh Gubernur Bali dan difungsikan pada awal tahun 2002, Pasar Seni Guwang merupakan alternatif belanja oleh-oleh khas Bali. Kunjungan pengunjung di pasar seni ini mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi pariwisata Indonesia dan Bali pada khususnya.
Faktor banyak sedikitnya pengunjung juga ditentukan oleh pengelolaan pasar seni itu sendiri seperti tata letak pasar, areal parkir, barang yang diperjualbelikan, cara pedagang menjual barang dagangannya, dan kebersihan pasar. Berkaitan dengan berkembangnya teknologi, informasi dan ekonomi, kini keberadaan pasar seni tradisional telah tersaingi oleh pasar modern yang banyak dibangun di berbagai tempat wisata. Pasar seni modern memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan pasar seni tradisional. Dimulai dari segi keamanan, kenyamanan, dan tentunya kualitas produk. Sehingga pasar seni tradisional kini memiliki pesaing kuat dan berdampak pada menurunnya omzet penjualan pada pasar seni tradisional.
Pasar oleh-oleh modern menawarkan berbagai macam produk kerajinan pilihan dengan iming-iming kualitas dan harga yang sama, pelayanan yang lebih cepat serta lokasi yang aman dan nyaman untuk wisata belanja. Faktor internal, yaitu pengelolaan pasar seperti promosi yang dilakukan masih monoton dan kurang menggunakan media yang modern sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini. Penjual di pasar seni juga belum menerapkan pelayanan yang mengutamakan kenyamanan pembeli bersikap ramah, kebersihan lokasi pasar juga menjadi faktor penentu pengunjung akan betah dan akan kembali berbelanja ke pasar seni.
Hal tersebut di atas harus segera diantisipasi dan dicarikan solusi oleh pengelola Pasar Seni Guwang untuk dapat meningkatkan kembali tingkat kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Guwang. Berdasarkan data perkembangan Pasar Seni Guwang, sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi khususnya Unmas Denpasar selaku institusi pendidikan ikut berperan serta dalam pengembangan dan mempertahankan eksistensi Pasar Seni Guwang melalui Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).
Pembimbing Program KKN-PPM ini adalah Dr I Wayan Gde Wiryawan SH MH, I Gede Cahyadi Putra SE MSi Ak CA, dan Ni Putu Shinta Dewi SE MSi Ak. Sedangkan mahasiswa yang terlibat sebanyak 30 orang dari 6 fakultas di Unmas Denpasar. Peserta KKN-PPM diterima Bendesa Guwang I Wayan Dupa Darmayuda, Perbekel Guwang Cokorda Rai SH dan Kepala Pasar Seni Guwang Drs Iwayan Maja. Selain menerima dan mendukung kegiatan ini, mereka juga berharap KKN-PPM Unmas membawa Pasar Seni Guwang bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
Kontribusi mendasar program ini adalah pengelolaan manajemen keuangan pasar seni dan pelaporan yang sesuai dengan standar akuntansi, peningkatan pemasaran yang mengedepankan pelayanan yang ramah, peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kemampuan berbahasa asing, yaitu bahasa inggris dan mandarin, peningkatan kualitas kebersihan lingkungan Pasar Seni Guwang, pembuatan denah lokasi pasar seni dan pembuatan website Pasar Seni Guwang sebagai sarana promosi.
Program kerja dibagi menjadi 5 bidang, sarana dan prasarana, produksi, pendidikan, sosial budaya dan spiritual, kesehatan dan kebersihan, serta administrasi dan pemerintahan. Melalui KKN-PPM ini mahasiswa dapat mempelajari relevansi bidang ilmu yang dipelajari dan mengamalkannya kepada masyarakat serta lingkungannya. *
Komentar