Bhuta Brogolo, Persembahkan Ogoh-Ogoh Berbasis Yadnya dari Banjar Menesa-Puseh Pedungan
DENPASAR, NusaBali.com – ST Dwi Tunggal Banjar Menesa dan Banjar Puseh, Desa Adat Pedungan, Denpasar Selatan, menghadirkan karya Ogoh-Ogoh yang berlandaskan nilai yadnya (ketulusan dan keikhlasan), dengan konsep Bhuta Brogolo. Karya ini diharapkan mampu menampilkan yang terbaik sekaligus menjadi momen kebersamaan warga banjar.
Ketua ST Dwi Tunggal, I Gede Dana Warsana, yang akrab disapa Konat, menjelaskan bahwa pengerjaan Ogoh-Ogoh telah dimulai sejak akhir Desember 2024. Pembuatan diawali dengan pembuatan tapel, kemudian dilanjutkan dengan bagian badan pada Januari, meskipun terkendala jadwal tukang las yang tidak pasti.
“Kami memilih konsep Bhuta Brogolo berukuran besar untuk memberikan euforia serta momen kebersamaan saat mengarak Ogoh-Ogoh. Kali ini, ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya karena rencana tahun ini akan dilombakan,” ujar Konat.
ST Dwi Tunggal menyambut baik konsep tarung bebas dalam lomba Ogoh-Ogoh tahun ini. Konat menyatakan, pihaknya tidak merasa keberatan atau takut untuk berlomba, melainkan berharap proses penilaian dilakukan secara profesional agar tidak memunculkan pro dan kontra seperti tahun sebelumnya.
“Kami ingin lomba ini menjadi ajang kreativitas, bukan ajang untuk saling sindir atau bertolak belakang. Kreativitas STT di Denpasar harus terus tumbuh dan menjadi wadah untuk evaluasi, sehingga bisa menghasilkan karya yang lebih baik di masa mendatang,” tambahnya.
Konat menekankan bahwa Ogoh-Ogoh yang mereka buat bukan semata-mata untuk mencari juara, tetapi sebagai persembahan yadnya yang tulus dan menjadi sarana mempererat kebersamaan antarwarga. Dengan anggaran Rp15 juta, pihaknya bertekad menyelesaikan Ogoh-Ogoh ini secara maksimal.
Hingga 6 Januari lalu, pengerjaan Ogoh-Ogoh sudah mencapai 30 persen. “Astungkara, kami bisa menyelesaikannya tepat waktu dan menampilkan yang terbaik,” tutup Konat.
Harapannya, lomba Ogoh-Ogoh di Kota Denpasar bisa menjadi ajang kreatif tanpa menciptakan perpecahan antar ST. Dengan konsep Bhuta Brogolo yang diusung, ST Dwi Tunggal optimis karya mereka akan menarik perhatian sekaligus memberikan nilai artistik yang tinggi bagi penonton.
Dengan semangat kebersamaan dan tulus ber-yadnya, ST Dwi Tunggal Banjar Menesa-Puseh siap berpartisipasi aktif dalam rangkaian tradisi perayaan Nyepi Tahub Baru Caka 1947.
Komentar