Gangguan Tropis di Perairan NTT Sebabkan Potensi Hujan di Bali
MANGUPURA, NusaBali - Bali Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebut gangguan tropis di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu faktor yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Bali. Kondisi ini berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan dari 12 hingga 14 Januari 2025.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengatakan gangguan tropis tersebut menyebabkan tekanan udara minimum hingga 1008 hPa di perairan NTT. Fenomena ini memicu konvergensi atau pertemuan massa udara basah di sekitar wilayah Bali, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
“Indeks ENSO bernilai -0.83 mengindikasikam adanya pengaruh peningkatan pola konveksi di Indonesia Timur. Selain itu, wilayah Bali sudah memasuki musim hujan,” ujarnya pada Minggu (12/1).
Cahyo Nugroho melanjutkan, akibat gangguan tropis tersebut, cuaca di Bali umumnya berawan hingga hujan intensitas ringan-sedang. Sementara suhu udara berkisar antara 20-31 derajat celcius dengan kelembapan udara tinggi mencapai 48-98 persen. Angin dominan bertiup dari Barat-Utara dengan kecepatan mencapai 41 kilometer per jam dan tinggi gelombang di perairan Bali Selatan diperkirakan mencapai 2 meter, yang dapat berbahaya bagi aktivitas pelayaran.
Dari data yang dihimpun, hujan sedang hingga lebat diperkirakan melanda sejumlah wilayah Bali, di antaranya Badung, Kota Denpasar, Buleleng, Gianyar, Bangli, Karangasem, dan Tabanan. Kondisi ini diprediksi berlangsung selama tiga hari ke depan dengan potensi kilat, petir, serta angin kencang berdurasi singkat.
BBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko yang mungkin timbul, seperti genangan air, banjir, longsor, dan pohon tumbang. Aktivitas pelayaran juga diharapkan berhati-hati terhadap tingginya gelombang laut, terutama di wilayah selatan Bali.
“Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG, khususnya terkait peringatan dini cuaca ekstrem,” imbau Cahyo Nugroho. 7 ol3
Komentar