KGB Abaikan Pentolan Golkar Gianyar
Sebagai unsur pimpinan KGB, Made Artha Rimbawa hanya siap menerima permintaan maaf dari Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar Buktikan Minta Maaf
GIANYAR, NusaBali
Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana membuktikan ucapannya untuk minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra. Tak hanya kepada Ngakan Putra, Era Sukadana juga meminta maaf kepada Wakil Ketua Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang juga Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa, Senin (4/9). Namun kedua tokoh tersebut belum merespons permintaan maaf tersebut, karena merasa tak punya kapasitas memaafkan.
Pantauan NusaBali di Gedung DPRD Gianyar, kemarin Era Sukadana seorang diri menemui Wakil Ketua KGB, Arta Rimbawa pada sebuah ruangan di Lantai II Gedung DPRD Gianyar. Pertemuan empat mata itu hanya berlangsung sekitar 10 menit. Usai pertemuan Era Sukadana langsung meninggalkan Gedung DPRD Gianyar.
Ditemui usai pertemuan dengan Era Sukadana, Arta Rimbawa mengaku dirinya tak punya kapasitas untuk menolak dan menerima permintaan maaf Era Sukadana baik selaku pribadi atau selaku Ketua Fraksi Golkar.
Dia pun menyarankan, Era Sukadana minta maaf kepada jajaran pimpinan KGB melalui rapat KGB, bukan kepada dirinya selaku pribadi. “Untuk urusan maaf ini, saya tentu tak pantas mewakili KGB, karena KGB ini milik bersama (Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKPI),” jelas dia.
Arta Rimbawa berpandangan, jika menyimak gelagat kader Golkar yang tidak konsisten menjaga kekompakan KGB, pihaknya tak perlu lagi berkoordinasi dengan kader Golkar di Gianyar. Oleh karena itu, sebagai unsur pimpinan KGB, dirinya hanya siap menerima permintaan maaf dari Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta. “Kalau pihak Golkar masih konsisten dengan sikapnya, silakan pimpinan Golkar Bali menemui kami-kami KGB,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini.
Sekitar sejam sebelum menemui Arta Rimbawa, pada ruang berbeda di Gedung DPRD itu, Era Sukadana juga menemui Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Tujuannya, juga untuk permintaan maaf yang sama. Namun, Ngakan Putra menyatakan dirinya selaku pribadi tak ada masalah dengan Era Sukadana. Dia juga mengaku tak ada masalah dengan sikap anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar yang ikut menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan Gianyar 2017 itu. “Tapi, saya kan tak boleh mewakili KGB meskipun PKPI juga ikut membesut KGB,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kota Gianyar ini.
Namun, Ngakan Putra tetap menyayangkan sikap kader Golkar di Fraksi Golkar. Karena sejak awal Fraksi Golkar bersama Fraksi Gerindra, Demokrat dan Hanura-NasDem, siap mempending tambahan anggaran Rp 6 miliar yang diajukan KONI Gianyar. Karena dalam RAPBD Perubahan itu, dana atlet tak ada masalah. Pihaknya hanya mempertanyakan rincian detail proposal dari KONI untuk tambahan anggaran Rp 6 miliar dari Rp 13 miliar tambahan yang dimohon KONI. “Kalau detail penggunaan dananya terinci, jangan kan ada penambahan Rp 6 miliar, Rp 20 miliar pun akan kami setujui. Ingat, uang rakyat harus kami pertanggungjawabkan secara transparan,” jelasnya.
Jika sikap tak konsisten kader Golkar ini dibiarkan, dan Golkar tetap bergabung di KGB, lanjut Ngakan Putra, maka akan sangat merugikan KGB dalam menyongsong Pilkada Gianyar nanti. Dihubungi terpisah, Ketua DPD I Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana mengatakan, dirinya mendukung langkah Era Sukadana yang minta maaf kepada Ngakan Putra dan jajaran KGB. Terkait keinginan KGB agar Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta minta maaf kepada KGB, dia mempersilakan karena hal itu merupakan hak KGB.
Selaku Ketua DPD II Golkar Gianyar, Dauh Wijana mengaku tak ada diperintahkan oleh Sudikerta untuk minta maaf kepada para jajaran KGB. Kata dia, perintah itu langsung diberikan kepada Era Sukadana selaku Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar. Namun dirinya melihat pimpinannya itu, tak ada relevansinya dengan persoalan KGB dan fraksi di DPRD Gianyar.
‘’Ini kan hanya miskomunikasi antar anggota Fraksi Golkar dan kader partai lain yang partainya jadi anggota KGB, dalam persoalan pengesahan RAPBD Perubahan Gianyar 2017,” jelas Dauh. Sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar Kadek Era Sukadana menyatakan siap minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar Ngakan Ketut Putra. Permintaan maaf itu menyusul sikap Fraksi Golkar, di luar dua anggota dari PKPI, menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD. Pengesahan itu tanpa ada pemotongan tambahan anggaran Rp 6 miliar, dari usulan tambahan Rp 13 miliar, untuk penyelenggaraan Porprov 2017.
Dampaknya, Ngakan Putra mendesak pimpinan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) mengeluarkan Golkar dari KGB. Karena dia khawatir, sikap Golkar ini akan berdampak kurang elok untuk perjuangan KGB dalam merebut kemenangan Pilkada nanti. *lsa
GIANYAR, NusaBali
Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana membuktikan ucapannya untuk minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra. Tak hanya kepada Ngakan Putra, Era Sukadana juga meminta maaf kepada Wakil Ketua Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang juga Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa, Senin (4/9). Namun kedua tokoh tersebut belum merespons permintaan maaf tersebut, karena merasa tak punya kapasitas memaafkan.
Pantauan NusaBali di Gedung DPRD Gianyar, kemarin Era Sukadana seorang diri menemui Wakil Ketua KGB, Arta Rimbawa pada sebuah ruangan di Lantai II Gedung DPRD Gianyar. Pertemuan empat mata itu hanya berlangsung sekitar 10 menit. Usai pertemuan Era Sukadana langsung meninggalkan Gedung DPRD Gianyar.
Ditemui usai pertemuan dengan Era Sukadana, Arta Rimbawa mengaku dirinya tak punya kapasitas untuk menolak dan menerima permintaan maaf Era Sukadana baik selaku pribadi atau selaku Ketua Fraksi Golkar.
Dia pun menyarankan, Era Sukadana minta maaf kepada jajaran pimpinan KGB melalui rapat KGB, bukan kepada dirinya selaku pribadi. “Untuk urusan maaf ini, saya tentu tak pantas mewakili KGB, karena KGB ini milik bersama (Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKPI),” jelas dia.
Arta Rimbawa berpandangan, jika menyimak gelagat kader Golkar yang tidak konsisten menjaga kekompakan KGB, pihaknya tak perlu lagi berkoordinasi dengan kader Golkar di Gianyar. Oleh karena itu, sebagai unsur pimpinan KGB, dirinya hanya siap menerima permintaan maaf dari Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta. “Kalau pihak Golkar masih konsisten dengan sikapnya, silakan pimpinan Golkar Bali menemui kami-kami KGB,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini.
Sekitar sejam sebelum menemui Arta Rimbawa, pada ruang berbeda di Gedung DPRD itu, Era Sukadana juga menemui Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Tujuannya, juga untuk permintaan maaf yang sama. Namun, Ngakan Putra menyatakan dirinya selaku pribadi tak ada masalah dengan Era Sukadana. Dia juga mengaku tak ada masalah dengan sikap anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar yang ikut menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan Gianyar 2017 itu. “Tapi, saya kan tak boleh mewakili KGB meskipun PKPI juga ikut membesut KGB,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kota Gianyar ini.
Namun, Ngakan Putra tetap menyayangkan sikap kader Golkar di Fraksi Golkar. Karena sejak awal Fraksi Golkar bersama Fraksi Gerindra, Demokrat dan Hanura-NasDem, siap mempending tambahan anggaran Rp 6 miliar yang diajukan KONI Gianyar. Karena dalam RAPBD Perubahan itu, dana atlet tak ada masalah. Pihaknya hanya mempertanyakan rincian detail proposal dari KONI untuk tambahan anggaran Rp 6 miliar dari Rp 13 miliar tambahan yang dimohon KONI. “Kalau detail penggunaan dananya terinci, jangan kan ada penambahan Rp 6 miliar, Rp 20 miliar pun akan kami setujui. Ingat, uang rakyat harus kami pertanggungjawabkan secara transparan,” jelasnya.
Jika sikap tak konsisten kader Golkar ini dibiarkan, dan Golkar tetap bergabung di KGB, lanjut Ngakan Putra, maka akan sangat merugikan KGB dalam menyongsong Pilkada Gianyar nanti. Dihubungi terpisah, Ketua DPD I Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana mengatakan, dirinya mendukung langkah Era Sukadana yang minta maaf kepada Ngakan Putra dan jajaran KGB. Terkait keinginan KGB agar Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta minta maaf kepada KGB, dia mempersilakan karena hal itu merupakan hak KGB.
Selaku Ketua DPD II Golkar Gianyar, Dauh Wijana mengaku tak ada diperintahkan oleh Sudikerta untuk minta maaf kepada para jajaran KGB. Kata dia, perintah itu langsung diberikan kepada Era Sukadana selaku Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar. Namun dirinya melihat pimpinannya itu, tak ada relevansinya dengan persoalan KGB dan fraksi di DPRD Gianyar.
‘’Ini kan hanya miskomunikasi antar anggota Fraksi Golkar dan kader partai lain yang partainya jadi anggota KGB, dalam persoalan pengesahan RAPBD Perubahan Gianyar 2017,” jelas Dauh. Sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar Kadek Era Sukadana menyatakan siap minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar Ngakan Ketut Putra. Permintaan maaf itu menyusul sikap Fraksi Golkar, di luar dua anggota dari PKPI, menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD. Pengesahan itu tanpa ada pemotongan tambahan anggaran Rp 6 miliar, dari usulan tambahan Rp 13 miliar, untuk penyelenggaraan Porprov 2017.
Dampaknya, Ngakan Putra mendesak pimpinan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) mengeluarkan Golkar dari KGB. Karena dia khawatir, sikap Golkar ini akan berdampak kurang elok untuk perjuangan KGB dalam merebut kemenangan Pilkada nanti. *lsa
Komentar