Jalan Labuan Sait di Pecatu Berlubang
Telan Korban Jiwa dalam Kecelakaan Tragis
MANGUPURA, NusaBali - Jalan Labuan Sait di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, jadi sorotan masyarakat. Kondisi jalan berlubang sangat membahayakan para pengguna jalan, terlebih saat musim hujan tak terlihat karena tergenang air.
Pada Senin (13/1) dini hari, sebuah kecelakaan tragis terjadi di lokasi tersebut, mengakibatkan seorang pengendara meninggal dunia.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, membenarkan seorang pengendara mengalami kecelakaan di lokasi tersebut hingga korban meninggal dunia. “Banyak yang terjatuh di sana, tetapi baru kali ini sampai menelan korban jiwa. Korbannya kebetulan warga kami,” ujarnya, Senin siang.
Sumerta menjelaskan kerusakan jalan ini sudah menjadi masalah lama. Meskipun beberapa kali diperbaiki, tambalan jalan cepat rusak karena genangan air. Dia menilai, semasih ada genangan air, tambalan jalan tidak akan efektif.
Menurutnya solusi yang tepat adalah dengan menurunkan alat berat untuk membuat saluran air di kiri dan kanan jalan, sehingga tidak ada lagi air yang menggenang. Setelah itu, tambalan jalan akan lebih kokoh dan tidak memakan korban lagi.
Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung ini mengatakan, Jalan Labuan Sait merupakan akses utama menuju kawasan wisata di Pecatu, sehingga menjadi jalur yang sering dilintasi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Dampaknya banyak wisatawan asing yang mengeluh.
“Saya sudah langsung menghubungi Dinas PUPR dan mereka berjanji akan segera memperbaiki. Namun, saya harap setelah hujan deras selesai, jalan yang berlubang ini dicek ulang dan diperbaiki secara menyeluruh,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan tim Penanganan Reaksi Cepat (PRC) telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan perbaikan sementara. “Untuk penanganan sementara dengan cara ditambal. Kami juga segera kirimkan agregat untuk peninggian jalan di sana sepanjang 50 meter, sehingga tidak ada lagi genangan air di lokasi,” kata Gede Arta. 7 ol3
Komentar