nusabali

Tanam Padi di Tabanan Tidak Sesuai Target

  • www.nusabali.com-tanam-padi-di-tabanan-tidak-sesuai-target

TABANAN, NusaBali - Target penanaman padi di Kabupaten Tabanan tahun 2024 seluas 38.535 hektare. Namun, terealisasi hanya 35.516 hektare. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya perubahan iklim saat musim kemarau.

Data dari Dinas Pertanian Tabanan, realisasi penanaman padi di 35.516 hektare itu ada di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Selemadeg Barat 839 hektare, Kecamatan Selemadeg 3.056 hektare, Kecamatan Selemadeg Timur 2.304 hektare. Kecamatan Kerambitan 4.043 hektare, Kecamatan Tabanan 3.715 hektare. Kecamatan Kediri 5.863 hektare. Kecamatan Marga 3.676 hektare, Kecamatan Baturiti  2.734 hektare, Kecamatan Penebel 7.632 hektare, dan Kecamatan Pupuan 1,654 hektare. 

Dari 10 kecamatan tersebut, Kecamatan Penebel penyumbang terbanyak merealisasikan luas tanam padi mencapai 7.637 hektar dan terendah adalah Kecamatan Selemadeg Timur yang hanya 839 hektar. Ini karena luas lahan di Kecamatan Selemadeg Timur memang kebanyakan sawah tadah hujan. 

Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia mengakui tidak tercapainya realisasi luas tanam padi tahun 2024. Banyak faktor penyebabnya salah satunya karena Tabanan sempat dilanda kemarau panjang yang membuat petani beralih menanam jagung. "Adanya juga perbaikan irigasi sehingga pola tanam menjadi mundur," ujarnya, Rabu (15/1). 

Kendatipun demikian, Subagia menyebutkan turunnya realisasi tanam padi tidak sampai membuat kekurangan pangan. Sebab selain padi, petani juga menghasilkan jagung hingga kedelai. "Jadi masih aman untuk ketahanan pangan," tegasnya. 

Sementara disisi lain untuk di tahun 2025, Pemerintah pusat memberikan target luas tambah tanam kepada Kabupaten Tabanan sebesar 43.159 hektare. "Kami optimis bisa mencapai target tersebut," tegasnya. 

Subagia menambahkan, kecamatan seperti Selemadeg Timur, Marga, dan Tabanan juga memiliki kontribusi besar, masing-masing dengan target 4.399 hektare, 4.575 hektare, dan 4.371 hektare. Beberapa kendala yang dihadapi, seperti perubahan iklim dan keterbatasan air. Hal ini menjadi perhatian serius. “Untuk menjawab tantangan ini, kami juga telah ajukan usulan perbaikan sistem irigasi, dan sinergi dengan subak serta petani lokal, dimana untuk bisa mencapai program ketahanan pangan ini, kami juga mendapat dukungan dari TNI,"jelas Subagia.

Jelasnya, peran subak sebagai sistem irigasi tradisional, lanjut kata Subagia juga menjadi ujung tombak pencapaian target LTT di kabinet Tabanan. “Kami bekerja sama dengan subak untuk memastikan semua lahan siap tanam sesuai jadwal. Selain itu, subsidi pupuk dan benih berkualitas juga menjadi langkah konkret pemerintah,” tambahnya.

Dinas Pertanian Tabanan juga akan memantau langsung progres di lapangan dengan melibatkan para penyuluh dan babhinsa .“Kami ingin memastikan target 43.159 hektare ini tidak hanya tercapai, tetapi juga menghasilkan produktivitas yang maksimal,” tandasnya.7des

Komentar