Ogoh-Ogoh Banjar Belaluan Optimalkan Biaya Demi Karya Maksimal
DENPASAR, NusaBali.com – Banjar Belaluan, yang berlokasi di Jalan Veteran No. 32, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara, kembali mempersiapkan Ogoh-Ogoh untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947. Kelompok pemuda Sekaa Teruna (ST) Cakra Yowana mengawali proses pembuatan Ogoh-Ogoh terbaru mereka sejak 5 Januari 2025, dengan optimisme baru dalam upaya menghasilkan karya terbaik.
I Ketut Darma Jaya, yang akrab disapa Broking, mantan ketua ST Cakra Yowana, saat ditemui pada Sabtu (11/1/2025) mengungkapkan, tahun ini mereka menganggarkan dana hingga Rp 50 juta untuk proses pembuatan Ogoh-Ogoh.
Anggaran tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu kami berusaha menekan biaya. Namun, tahun ini kami all-out agar hasilnya lebih maksimal,” kata Broking.
Ia menjelaskan, Ogoh-Ogoh yang tengah digarap menampilkan satu karakter utama dengan tambahan figur pendukung. Hingga saat ini, pengerjaan baru mencapai 15 persen. “Kami juga berfokus pada perlombaan Kesanga Festival, sehingga semua aspek pembuatan harus dikerjakan secara optimal,” tambahnya.
Tahun ini, menurut Broking, persaingan dalam perlombaan semakin ketat. “Seluruh Sekaa Teruna tidak main-main dalam berkarya. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkembang dan berinovasi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti dampak ekonomi kreatif yang dirasakan masyarakat Denpasar dengan tingginya biaya produksi Ogoh-Ogoh. “Ekonomi di Kota Denpasar berputar lebih baik karena produksi Ogoh-Ogoh melibatkan banyak pihak. Kami berharap, Ogoh-Ogoh ini tidak hanya menjadi simbol kreativitas ST, tetapi juga ikon budaya Bali yang bisa memajukan pariwisata,” ujar Broking.
Berkenaan dengan insiden pembakaran Ogoh-Ogoh yang pernah terjadi, ST Cakra Yowana kini lebih serius memperhatikan aspek keamanan. “Kami belajar dari kejadian sebelumnya. Meski sudah ada CCTV, kejadian seperti itu masih bisa terjadi. Ini menjadi evaluasi bersama untuk seluruh warga banjar dan Sekaa Teruna,” ungkap Broking.
Dalam proses pembuatan Ogoh-Ogoh, ST Cakra Yowana juga melibatkan pemuda dan pemudi Banjar. Hal ini untuk mempererat kekompakan generasi muda sekaligus memberdayakan peran aktif mereka dalam pelestarian budaya.
Dengan totalitas dalam berkarya tahun ini, ST Cakra Yowana berharap Ogoh-Ogoh yang mereka ciptakan tidak hanya tampil maksimal di Kasanga Festival, tetapi juga menjadi kebanggaan Banjar Belaluan dan ikon budaya yang dikenal luas. “Kami berharap semua elemen bisa terus hidup bersama dalam semangat menjaga tradisi dan budaya Bali,” tutup Broking. *m03
1
Komentar