Program MBG Belum Diterapkan di Badung
MANGUPURA, NusaBali - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berlangsung secara serentak di Indonesia sejak 6 Januari 2025. Namun pelaksanaannya baru di 190 titik di 26 provinsi di Indonesia.
Memasuki pekan kedua, program MBG belum diterapkan di Kabupaten Badung. Hingga saat ini Pemkab Badung masih menunggu instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan). Penerapan MBG ini murni pakai dana APBN, jadi kami menunggu giliran dumun (dahulu),” ujar Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung Rai Twistyanti Raharja, Rabu (15/1).
Diungkapkan, ada beberapa model penerapan dari program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu. Model penerapan program MBG ini diputuskan oleh BGN. “Ada beberapa model penerapan. Namun infonya, yang siap diterapkan sekarang adalah model 1 dengan mitra yang ditunjuk BGN. Sampai saat ini kami belum mendapat arahan terkait skema pembiayaan dengan APBD,” jelas Rai.
Sementara disinggung mengenai penyiapan dapur umum, kata Rai, juga disiapkan oleh BGN. “Murni dari BGN (penyiapan dapur umum, Red), itu swakelola BGN dengan dana APBN,” sebutnya.
Program MBG ini sebelumnya telah diuji coba di dua sekolah yakni di SD No 3 Sibanggede dan SD No 5 Carangsari. Dalam pelaksanaan uji coba ini dilakukan dengan dua metode yakni dengan metode prasmanan di SD No 5 Carangsari, dan dengan metode nasi kotak di SD No 3 Sibanggede.
“Dari evaluasi sementara, cenderung metode prasmanan lebih baik, karena minim sampah. Anak-anak juga membawa alat makan sendiri,” kata Rai. 7 ind
1
Komentar