Ogoh-Ogoh ‘Manik Syamantaka’: Kisah Mahabharata Karya ST Yowana Dharma Satya
DENPASAR, NusaBali.com - Manik Syamantaka menjadi karya Ogoh-Ogoh ST Yowana Dharma Satya dari Banjar Ketapian Kelod, Denpasar Timur. Dengan cerita Mahabharata yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Krisna, Jembawan, dan singa, Ogoh-Ogoh ini bukan hanya menyajikan sisi spiritual dan budaya, tetapi juga menjadi simbol dari kreativitas dan inovasi, termasuk pengunaan bahan ramah lingkungan.
Proses panjang dari pembuatan Ogoh-Ogoh ini sudah dimulai sejak Desember 2024 dan akan mengangkat pesan moral serta nilai keagamaan.
Panji Juniarta, anggota ST Yowana Dharma Satya, mengungkapkan bahwa meskipun baru 30% selesai, mereka telah menganggarkan dana antara Rp 30-35 juta untuk mewujudkan karya megah ini.
Karya yang dinamai "Manik Syamantaka" ini bakal menampilkan sosok raksasa Jembawan yang merebut permata penuh kekuatan dari seekor singa, dengan akhirnya Krisna yang mengambil alihnya.
Selain mendalami cerita yang kuat dari Mahabharata, inisiatif karya ini juga hadir dengan perhatian lebih pada lingkungan.
Sepuluh tahun berdiri, ST Yowana Dharma Satya terus mengedepankan bahan-bahan ramah lingkungan, yang mencerminkan komitmen dalam melestarikan alam sambil menciptakan karya seni yang berbobot. Momen ini juga menunjukkan keseriusan dalam berkarya dan berharap perayaan Nyepi dapat lebih bermakna, tidak sekadar sebagai hiburan, namun sebagai refleksi kebudayaan Bali yang lebih dalam.
Ogoh-Ogoh "Manik Syamantaka" tak hanya menawarkan kemegahan visual, tetapi juga keberlanjutan dalam pengolahan sumber daya alam yang semakin dipentingkan di era modern ini. Proses penciptaan yang menggabungkan seni, teknologi, dan keharmonisan alam ini menjadikan karya ini sesuatu yang ditunggu dalam perayaan Nyepi nanti. *m03
Komentar