KPU Buleleng Siap Lakukan Evaluasi Partisipasi Pemilih
Gandeng Perguruan Tinggi Lakukan Penelitian
SINGARAJA, NusaBali - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng dalam waktu dekat ini akan melakukan evaluasi terkait partisipasi pemilih untuk Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Meski capaian partisipasi meningkat dari pelaksanaan sebelumnya, namun masih di bawah target yang ditetapkan KPU Bali secara umum. Evaluasi akan dilakukan dengan metode penelitian melibatkan akademisi dari perguruan tinggi yang ada di Buleleng.
Data KPU Buleleng, partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 lalu sebesar 75,30 persen dari 85 persen target yang dipasang KPU Bali. Meski di bawah target namun sudah meningkat dari Pemilu 2019 lalu yakni 73 persen. Angka partisipasi pemilih juga menjadi sorotan pada Pilkada Serentak 2024 November lalu. Pada perhelatan pemilihan Bupati-Wakil Bupati Buleleng, angka partisipasi pemilih hanya 64,70 persen dari target yang dipasang sebesar 75 persen. Angka partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2024 ini meningkat jika dibandingkan Pilkada 2018 lalu sebesar 58,06 persen.
Meski sudah mengalami peningkatan, angka partisipasi pemilih di Buleleng dipandang perlu dilakukan pemetaan. Sebab Buleleng merupakan daerah terluas, dengan jumlah pemilih terbanyak di Bali. Pada Pilkada Serentak 2024 November lalu, jumlah pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Buleleng sebanyak 594.619 orang. Pemetaan dan evaluasi yang dikaji adalah soal penyebab pemilih tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga persoalan lain yang menyangkut penilaian pesta demokrasi ini.
“Kami masih menjajaki Universitas mana yang nanti mau bekerja sama melakukan survei mencari data-data yang kami perlukan untuk mengetahui penyebab-penyebab pemilih golput dan tidak datang ke TPS. Tentu hasil survei ini akan menjadi rumusan kajian untuk menemukan solusi dalam pelaksanaan Pilkada selanjutnya,” ucap Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana, Jumat (17/1). KPU Buleleng juga disebutnya sudah menyiapkan anggaran untuk melakukan penelitian hasil Pilkada Serentak 2024 di Buleleng ini. Dia pun berharap hasil penelitian ini nanti bisa memberikan masukan dan solusi atas kendala yang dihadapi pemilih untuk menyalurkan hak suaranya memilih pemimpin. Sementara itu pasca berakhirnya tahapan Pilkada Serentak 2024 yang menjadi tugas dan tanggung jawab penyelenggara, KPU Buleleng menegaskan tetap menjalankan tugas kepemiluan. Salah satu tugas usai tahapan Pilkada Serentak 2024 adalah menyiapkan data pemilih untuk Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2029 mendatang.
“Pemutakhiran data pemilih terus dilakukan, divalidasi setiap saat. Supaya nanti saat mulai tahapan sudah punya data valid. Kami juga terus berkoordinasi dengan kelurahan, desa dan juga Disdukcapil Buleleng untuk pemutakhiran data pemilih. Kita tahu bersama data kependudukan itu sangat dinamis, ada penduduk yang berpindah, ada yang meninggal, ada yang sudah 17 tahun dan sebagainya,” terang Dudhi.
Tugas lain yang menurutnya tetap berjalan pasca Pilkada Serentak 2024 adalah sosialisasi pendidikan politik menyasar segmen pemilih pemula, masyarakat umum. Termasuk pemutakhiran data Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang berkelanjutan. “Pemutakhiran data Sipol ini juga terus kami lakukan, terkait ada perubahan pengurus, perpindahan sekretariat atau ada penambahan anggota itu yang diupdate,” kata pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini. 7 k23
Komentar