Jalur Alternatif ke Kawasan Wisata Rusak Parah
Camat Kuta Selatan sebut jalur alternatif yang rusak parah sudah masuk rencana perbaikan pada 2025.
MANGUPURA, NusaBali
Beberapa titik jalur alternatif menuju kawasan wisata di Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel) rusak parah. Jalan penuh lubang, sehingga membahayakan para pengguna jalan. Kondisi jalur alternatif yang kondisi memprihatinan salah satunya di Jalan Toya Ning I dan Jalan Toya Ning II, yang berlokasi di Desa Ungasan. Padahal jalur tersebut merupakan rute alternatif yang sering digunakan untuk menghindari kemacetan di jalur utama menuju kawasan Uluwatu.
Seorang warga lokal, Setyawati, 24, yang sering melintasi jalan tersebut, mengungkapkan kerusakan jalan mulai terlihat sejak musim hujan pada Desember 2024. Menurutnya, situasi semakin memburuk di awal tahun 2025, terutama saat hujan deras menyebabkan genangan air yang menutupi lubang-lubang jalan.
“Kalau hujan deras dan banjir, jalan yang berlubang tidak terlihat. Saya hampir jatuh waktu melewati jalan itu. Apalagi di malam hari, minimnya penerangan membuat kita harus lebih berhati-hati,” ucap Setyawati sembari berharap ada tindakan cepat dari pemerintah untuk memperbaiki jalan demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengakui kondisi jalan berlubang di beberapa ruas di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, khususnya di Desa Ungasan, menjadi perhatian pemerintah. Salah satu ruas jalan yang menjadi sorotan adalah Jalan Toya Ning I hingga Jalan Toya Ning II, yang merupakan jalan kabupaten.
“Kalau ada informasi gangguan itu, kami langsung koordinasikan dengan teman-teman di OPD teknis seperti Dinas PUPR dan sebagainya. Kebetulan di jalan tersebut menuju Jalan Melasti maupun Pandawa, keduanya masuk rencana perbaikan jalan pada 2025. Informasi ini saya dapat dari Dinas PUPR Badung,” ujar Gede Arta, Jumat (17/1) siang.
Dia menjelaskan kerusakan jalan umumnya disebabkan oleh air, yang merupakan musuh utama aspal, serta volume kendaraan yang padat. Genangan air di beberapa titik juga mempercepat kerusakan pada kondisi jalan yang sudah ada.
Terkait Jalan Toya Ning yang masuk jalan kabupaten, Gede Arta menyebutkan telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Badung. Tim dari Dinas PUPR memiliki tim survei pengawas jalan yang bertugas menangani kerusakan bersifat insidental dengan cepat, termasuk penambalan dan pengaplikasian agregat. “Kami sudah usulkan untuk penambalan dan perbaikan,” katanya. 7 ol3
Komentar