nusabali

Buleleng Dapat Bantuan Guardrail 40 Meter

Utamakan Jalur Ekstrem Tigawasa-Kaliasem

  • www.nusabali.com-buleleng-dapat-bantuan-guardrail-40-meter

“Yang disetujui hanya 40 meter. Itu pun nanti sifatnya hibah, karena yang dibantu lokasinya adalah jalan aset kabupaten. Kita tetap bersyukur, daripada tidak sama sekali”.

SINGARAJA, NusaBali
Kementerian Perhubungan RI akhirnya menyetujui usulan pengadaan guardrail untuk Buleleng. Bantuan pagar pengaman jalan ini akan diprioritaskan di jalur ekstrem yang rawan kecelakaan lalu lintas. Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng sudah melakukan survei untuk menentukan lokasi pemasangan guardrail yang rencananya akan direalisasikan tahun ini.

Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra dihubungi Jumat (17/1) kemarin mengatakan, usulan pengadaan guardrail ini terus digencarkan sejak tahun 2021 lalu. Usulan ini pun terus diajukan ke Kementerian Perhubungan dan baru disetujui tahun ini.

Total ada 900 meter guardrail yang diusulkan, yang ada di sejumlah titik ruas jalan Kabupaten Buleleng dengan kondisi ekstrem dan sering menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas. Seperti di Jalur Munduk-Seririt, sejumlah jalan di wilayah Kecamatan Banjar, termasuk jalur Tigawasa-Kaliasem yang menjadi jalur alternatif dari puncak Wanagiri menuju Pantai Lovina.

“Yang disetujui hanya 40 meter. Itu pun nanti sifatnya hibah, karena yang dibantu lokasinya adalah jalan aset kabupaten. Kita tetap bersyukur, daripada tidak sama sekali,” ungkap Gunawan.

Karena panjang guardrail yang disetujui jauh dari panjang usulan, Dishub Buleleng memetakan sejumlah titik yang dinilai paling rawan. Lokasinya ada di jalan akses Desa Tigawasa  menuju Desa Kaliasem Kecamatan Banjar. Jalur ini sangat ekstrem dengan tanjakan, turunan dan belokan tajam. Jalur ini pun sering kali memakan korban jiwa pengendara, terutama wisatawan yang memilih jalur alternatif ini untuk lebih cepat sampai di objek wisata Lovina.

“Kita prioritaskan yang paling urgent secara lalu lintas yang sangat potensial terjadi kecelakaan. Tim kami sudah survei tadi ke lokasi untuk menentukan titik, rencananya 40 meter itu akan dipasang di dua titik,” imbuh pejabat asal Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Selain mencari titik yang paling rawan, pemasangan guardrail ini juga mempertimbangkan kondisi tanah yang tidak labil. Tujuannya saat dipasang guardrail dan beton saat terjadi benturan tidak ikut ambruk karena tanah labil dan tidak kuat menahan hantaman. Persyaratan dan kajian ini disebutnya harus benar-benar dipenuhi, sehingga guardrail sebagai pagar pengaman jalan dapat berfungsi maksimal.7 k23

Komentar