Diduga Lepas, Monyet Masuki Hutan Mangrove
NEGARA, NusaBali - Pemandangan tak lazim terlihat di kawasan hutan mangrove di Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Jembrana. Belakangan diketahui ada monyet yang berkeliaran di kawasan setempat. Padahal kawasan setempat bukanlah habitat asli dari hewan omnivora ini.
Keberadaan monyet ini pun sempat dijumpai langsung NusaBali saat kebetulan lewat di kawasan hutan mangrove setempat, Kamis (16/1). Monyet yang bersembunyi di dalam hutan mangrove ini sempat menampakkan diri ke jalan, tepatnya di sebelah utara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Jembrana.
Bahkan ada dua ekor monyet yang sempat terlihat menghuni hutan mangrove ini. Mulanya, kedua monyet dewasa ini terlihat berkumpul di sisi timur jalan. Namun saat berusaha didekati, salah satunya tampak menyeberang masuk ke dalam hutan sebelah sisi barat jalan. Sementara satu ekor lagi memilih masuk ke dalam hutan sebelah sisi timur jalan.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jembrana Ahmad Januar saat dikonfirmasi Jumat (17/1), mengaku juga baru mendengar informasi adanya monyet di kawasan hutan mangrove di Desa Budeng itu. Dirinya pun menduga bahwa monyet liar itu adalah hewan peliharaan warga yang lepas.
"Di sana tidak ada habitat monyet. Kemungkinan ada orang yang sempat pelihara, tapi lepas. Kadang juga ada yang pelihara monyet, awalnya bagus dan jinak, tapi lama kelamaan menjadi liar, akhirnya dilepas," ujar Januar.
Januar menambahkan, ada kemunginan bahwa monyet tersebut sebelumnya dipelihara warga di daerah sekitar. Kemudian untuk mencari perlindungan atau tempat yang aman, monyet itu pun secara alami memilih kawasan hutan mangrove tersebut sebagai kawasan hutan yang terdekat. "Kalau di habitat aslinya, monyet biasa hidup berkoloni (berkelompok). Kalau hanya sendirian ataupun hanya dua ekor saja, sudah hampir pasti peliharaan warga," ucap Januar.
Selama tidak mengganggu, Januar menilai keberadaan monyet di hutan mangrove itu tidak akan menjadi persoalan. Untuk keberlangsungan hidup monyet di hutan mangrove itu pun dinyatakan cukup aman.
Di mana monyet yang hidup di hutan mangrove atau hutan rawa, diketahui biasa memakan dedaunan, serangga, kepiting, dan berbagi hewan kecil lainya. Namun ketika nantinya menganggu ataupun meresahkan warga, Januar mengimbau agar segera dilaporkan ke pihak Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat).7ode
1
Komentar