Tikus Serang Tanaman Jagung di Bungaya
AMLAPURA, NusaBali - Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta menemui para petani dalam acara Jumat Curhat di Subak Yeh Sayang, Banjar Beji, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (17/1). Petani setempat mengeluhkan tanaman jagung mereka sekitar 3 hektare. diserang hama tikus.
Petani setempat menanam jagung sekitar 30 hektare. Kelian Subak Yeh Sayang I Komang Rasni mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi petani. Antara lain, debit air makin terbatas, harga hasil penan anjlok saat panen raya, dan serangan hama racun tikus. "Di sini banyak tikus, agak sulit mengendalikan, pihak Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan sempat beri bantuan racun tikus, tikus masih saja ada," katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan I Putu Gede Suwata Berata hadir pada acara itu. Dia mengaku telah menangani serangan hama tikus di subak ini. "Kami sudah beri bantuan krelat untuk membasmi tikus. Namun, tikus tidak bisa diberantas sampai tuntas," jelas Suwata Berata.
Klerat, kata dia, merupakan racun terbaru yang sangat ampuh membasmi tikus. Pihaknya juga mengantisipasi kemungkinan gagal panen jagung karena hujan. "Saya mengapresiasi sistem tanam di Subak Yeh Sayang, bertanam secara bergantian, habis padi, tanaman jagung, untuk menjaga kesuburan lahan," tambahnya.
Kapolres AKBP Sadiarta berupaya menjembatani keluhan petani. "Masalah hama, dan masalah cuaca, itu merupakan hambatan bagi petani. Makanya saya berupaya menjembatani persoalan itu ke instansi Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan," katanya.
Kata dia, secara teknis Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan yang tahu soal itu. Kapolres Sadiarta mengaku memotivasi petani sehubungan program ketahanan pangan dari Presiden RI untuk swasembada pangan. Dia menyebutkan hasil panen jagung masih perlu dioptimalkan. Karena kebutuhan jagung di Bali masih tinggi, terutama peternak ayam petelur. Selama ini peternak mendatangkan jagung dari luar Bali, terutama Jawa dan NTB.7k16
1
Komentar