Ogoh-Ogoh Sunda Upasunda: ST Mekar Kusuma Angkat Budaya Bali di Tahun Caka 1947
Ogoh-Ogoh 2025
Tradisi Bali
Budaya Bali
Kota Denpasar
Pariwisata Bali
gamelan baleganjur
Banjar Mekar Manis
ST Mekar Kusuma
Pemecutan Kaja
Sunda Upasunda
DENPASAR, NusaBali.com – Sekaa Teruna (ST) Mekar Kusuma, Banjar Mekar Manis, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, mempersembahkan Ogoh-Ogoh bertajuk Sunda Upasunda untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947.
I Komang Rio Krisna Pratama (Rio), Wakil Ketua STT Mekar Kusuma, menyebutkan bahwa proses pembuatan Ogoh-Ogoh ini dimulai sejak Desember 2024 dan hingga Rabu (15/1/2025) telah mencapai sekitar 40 persen penyelesaian. Tahun ini, ST Mekar Kusuma berencana mengikuti perlombaan Ogoh-Ogoh tingkat Kota Denpasar dan tingkat desa.
"Kami mengusung tema Sunda Upasunda, yang menggambarkan kisah dua raksasa bersaudara dan seorang bidadari. Ada tiga tokoh utama dalam Ogoh-Ogoh ini, yakni dua raksasa dan satu bidadari, dengan total anggaran sebesar Rp30 juta," jelas Rio.
Sunda Upasunda: Perpaduan Seni dan Filosofi
Tema ini dipilih sebagai upaya melestarikan cerita tradisional Bali sekaligus membangun antusiasme generasi muda terhadap seni budaya. Rio menyambut positif adanya "tarung bebas" dalam lomba tahun ini karena dapat mendorong ST untuk lebih serius dalam mengembangkan kreativitas seni.
"Tantangan seperti ini mendorong kami untuk mempertahankan karakter Ogoh-Ogoh tradisional sekaligus mengikuti perkembangan zaman. Karya ini tidak hanya sekadar media seni, tetapi juga simbol pelestarian budaya," tambahnya.
Rio berharap pengarakan Ogoh-Ogoh tahun ini berjalan lancar tanpa adanya insiden yang tidak diinginkan. Ia juga mengimbau agar tradisi gamelan Baleganjur tetap dilestarikan dan tidak digantikan oleh penggunaan sound system.
"Kami ingin seni tradisional tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pengarakan Ogoh-Ogoh. Ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga mempertahankan nilai budaya Bali," tutup Rio. *m03
1
Komentar