Desa Adat Batuyang Kembangkan 5 BUPDA
GIANYAR, NusaBali - Desa Adat Batuyang, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar terus mengembangkan potensi desanya melalui Baga Utsaha Padruwen Desa Adat atau BUPDA.
BUPDA Desa Adat Batuyang diberi nama ‘Watu Hyang’. Hingga kini Desa Batuyang sudah memiliki 5 unit usaha BUPDA yakni usaha sewa garase mobil, usaha bongkar muat bahan material bangunan termasuk kayu, usaha jual banten upakara Panca Yadnya, Peken Umum, dan Peken Senggol. Usaha ini memberikan kontribusi dan kesejahteraan bagi krama desa adat.
Bendesa Adat Batuyang, Drs I Made Sukarta, mengatakan sejak dikukuhkan menjadi Bendesa Adat Batuyang tahun 2024, terus menggali, menggarap, dan mengembangkan potensi desa. Pertama, menggarap Peken Desa Adat Batuyang sebagai peken umum.
Dengan bantuan Bupati Gianyar, Peken Desa Batuyang diberdayakan dengan sejumlah pedagang yang berjualan di peken. Sorenya ketika peken umum tutup, mulai pukul 15.30 Wita buka peken senggol. “Peken di tempat stategis tepatnya di simpang empat dan jalur dari dan menuju Batubulan serta Desa Guwang ini membuat peken senggol tetap ramai dari pagi, siang hingga malam,” ungkap Made Sukarta, Kamis (19/1).
Made Sukarta mengatakan, di Bali khususnya yang mayoritas beragama Hindu setiap saat menggelar upakara atau beryadnya. Dalam gelaran yadnya diperlukan sarana prasarana upakara yadnya.
Sehingga menangkap peluang bisnis ini dengan mendirikan unit usaha jual banten upakara Panca Yadnya. “Usaha jual banten upakara Panca Yadnya sudah dimulai 5 bulan lalu, astungkara permintaan banten upakara terus mengalami peningkatan," kata Made Sukarta.
Untuk menggarap banten upakara, desa adat merekrut 16 orang serati lokal dibantu 3 orang prajuru desa adat.
Foto: Bendesa Adat Batuyang, Drs I Made Sukarta. -IST
Hampir setiap hari ada orderan untuk pembuatan banten upakara Panca Yadnya baik dari wilayah Desa Adat Batuyang yang terdiri 8 banjar juga dari luar Desa Adat Batuyang. Bahkan ada permintaan dari luar Kabupaten Gianyar.
Mantan anggota DPRD Gianyar ini mengaku sejak buka usaha jual banten 5 bulan lalu sudah banyak warga yang datang untuk beli banten untuk upacara ngaben, piodalan, upacara perkawinan, banten makarya, dan banten Panca Yadnya lainnya.
"Sekarang ini bisnis jual banten upakara sangat menjanjikan. Masyarakat sekarang sangat sibuk, sehingga masyarakat perlu praktis, efektif, dan efisien," terang Made Sukarta yang memimpin 986 KK krama wed ini.
Made Sukarta menambahkan, unit usaha yang baru dimulai yakni sewa garase mobil. Mengingat wilayah Desa Adat Batuyang merupakan tempat strategis di Sukawati dekat dengan Denpasar dan Badung sehingga banyak pendatang membangun rumah.
Banyak warga memiliki mobil, namun tidak punya garase. Sehingga Desa Adat Batuyang menyediakan garase dengan memanfaatkan tanah desa adat seluas 30 are. “Kami sediakan garase mobil isian 56 unit.
Selain sewa garase mobil, di tanah milik Desa Adat Batuyang ini juga melayani bongkar muat barang-barang seperti bongkar kayu bahan kerajinan yang didatangkan dari Pulau Jawa. Di tempat ini juga tempat bongkar muat material bangunan seperti pasir, batu, dan material lainnya.
“Di Desa Adat Batuyang sedang berkembang dan pembangunan semakin banyak, namun tidak boleh menaruh material di badan jalan sehingga kami sediakan tempat bongkar muat material," kata Made Sukarta. 7 nvi
Komentar