Banjar Tangsel Gelar Upacara Metatah
Banjar Tangerang Selatan (Tangsel)
Upacara Metatah
Bumi Serpong Damai (BSD) City
Pedanda
Ida Pandita Dharma Putra Paseban
TANGERANG, NusaBali - Banjar Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Upacara Metatah di Parahyangan Jagat Guru, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Provinsi Banten, Minggu (19/1). Upacara dipimpin oleh Ida Pandita Dharma Putra Paseban.
Menurut Ketua Panitia Metatah Banjar Tangsel, I Made Widiadnya, metatah yang diikuti 65 peserta itu berjalan lancar dan sesuai rencana.
Mereka tidak hanya berasal dari Banjar Tangsel saja. Melainkan, ada pula dua orang dari Banjar Ciledug dan Cinere ikut serta. Banjar Tangsel mengerahkan enam orang sangging.
Dalam Upacara Metatah, gigi seri dan gigi taring dikikis guna mengendalikan semua nafsu sehingga nantinya mengarah ke arah positif.
"Gigi yang dikir merupakan simbolis untuk mengikis nafsu. Nafsu adalah musuh yang bisa dikendalikan agar mengarah ke hal positif," terang Made Widiadnya.
Upacara Metatah, lanjut Made Widiadnya, adalah kewajiban dari orang tua untuk melaksanakannya. Dia berharap, peserta yang telah menjalani Upacara Metatah bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara.
Peserta termuda yang mengikuti Upacara Metatah berusia 12 tahun. Sementara usia tertua 61 tahun yakni Ketut Sarjana. Adanya peserta tertua menunjukan semeton di Banjar Tangsel semangat mengikuti metatah. Terlebih, dia mengajak keluarga pula.
Foto: Peserta tertua Ketut Sarjana bersama istri. -NOPIYANTI
"Dia bersama istri dan dua anaknya," terang Made Widiadnya. "Saya mengikuti metatah bersama istri dan anak-anak. Saya berusia 61 tahun dan istri Ni Luh Putu Srinadi berumur 56 tahun. Sedangkan anak saya, I Gede Ardy Estrada berusia 37 tahun dan Ni Made Lianita Purnama Sari berumur 36 tahun. Kami mengikuti metatah di sini, karena tinggal di rantau," jelas Sarjana.
Sarjana bersyukur bisa mengikuti metatah, karena tidak perlu jauh-jauh untuk pulang ke Bali. "Sangat bahagia, karena bisa menjalankan kewajiban. Kami sangat berterima kasih kepada Banjar Tangsel yang sudah melaksanakan metatah ini," paparnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Tangsel, Ketut Suada memberi apresiasi atas pelaksanaan Upacara Metatah yang digelar Banjar Tangsel. Lantaran memudahkan umat yang tinggal di luar Bali.
"Jadi, mereka tidak mesti pulang ke Bali karena bisa melakukannya di tempat mereka berada," jelas Ketut Suada.
Upacara Metatah merupakan kedua kali yang digelar Banjar Tangsel. Pertama kali, mereka melaksanakan pada tahun 2019. Menurut Ketut Suada, Upacara Metatah membawa nilai kebersamaan disamping ritual setelah menuju akil balik.
"Kebersamaan sangat penting, sehingga kelak kita bisa melakukan kegiatan bersama kembali seperti melukat. Untuk itu, kami apresiasi panitia pelaksana metatah. Kami berharap, usai mereka mengikuti ritual semakin kokoh nilai spiritualnya dalam mempertahankan agamanya. Lantaran Hindu sangat fundamental. Laki-laki merupakan penerus leluhurnya," papar Ketut Suada. k22
Komentar