nusabali

Perkakas Inovatif Diproduksi di Penatih

  • www.nusabali.com-perkakas-inovatif-diproduksi-di-penatih

Rasa tak puas, sehingga selalu ingin belajar  mendorong munculnya ide-ide kreatif.

Dari Mesin Parut, Perontok Cengkih hingga Pengadonan Lawar


DENPASAR, NusaBali
Termasuk dalam hal rekayasa atau pembuatan perabotan rumah tangga. Dari perkakas yang sederhana, berkembang terus menjadi perabotan yang ‘rumit’ dan multi guna.

Contohnya di Bali Mesin, salah satu sentra industri kerajinan logam yang memproduksi berbagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan peralatan domestik lainnya.

Mulai dari mesin parut kelapa yang sederhana, hingga  mesin untuk mebat, yakni membuat adonan lawar- salah satu menu khas Bali yang proses peracikan rumit. “Semua ini karena saya  terus belajar,” ujar I Wayan Djegog, 51, pemilik bengkel produksi beragam perabotan tersebut.

Ditemui di rumahnya sekaligus bengkel kerjanya, Djegog menuturkan awal pekerjaan membuat perabotan rumah tangga dan perabotan domestik lainnya berawal dari persoalan saat ngayah di lingkungannya di Banjar Paang Kaja Desa Penatih Denpasar Timur. Persoalannya juga tidak berat amat, yakni kegiatan memotong cabe untuk kepentingan basa gede (bumbu lengkap) untuk mebat. Memotong cabe, hanya dalam beberapa biji tidak masalah. Tetapi memotong cabe untuk racikan base gede atau bumbu lengkap, jumlah tidak sedikit. Bisa 3 sampai 5 kilogram atau lebih. “Ini  yang berat, karena menyebabkan perih di mata atau perih anggota badan lainnya,” ungkap ayah tiga anak ini, Rabu (6/9).

Belum lagi memotong bahan- bahan bumbu lainnya, seperti bawang, lengkuas, kencur dan juga aneka rempah-rempah. “Bagaimana agar bisa memotong lebih cepat dan lebih aman,” kenang Djegog, tentang pengalamannya sekitar tahun 1980-an yang menjadi awal dia  terjun serius merancang beraneka peralatan rumah tangga.

Singkatnya, Djegong yang merupakan seorang pande besi penasaran.  Dia merasa tertantang. “Malam-malam saya pikirkan itu bagaimana membuat alat potong cabe yang sederhana,”  katanya.

Akhirnya setelah otak-otik di perapen (bengkel), Djegog kemudian berhasil membuat alat pemotong cabe sederhana. Alat potong tersebut memang simple. Kerjanya masih sederhana, secara manual untuk memutar tuas dari gigi-gigi atau pisau pemotong cabe. “Namun  ini sangat membantu mempercepat pekerjaan memotong cabe,” lanjutnya.

Dari pengalaman membuat mesin pemotong cabe di tahun 1980-an itulah, keterampilan Djegog terus berkembang. Berbekal pengalaman pernah bekerja di bengkel mobil serta pernah menekuni kerajinan perak, Djegog  terus terdorong dan dan merancang perabotan atau perkakas bantu. Tak hanya sekedar  perabotan alat bantu rumah tangga, namun hingga peralatan berupa mesin tepat guna untuk beragam kegiatan ekonomi. Mesin-mesin alat pertanian dan perkebunan seperti alat perontok cengkeh, mesin-mesin untuk peternakan diantaranya  mesin pencincang mencincang rumput, mencampur bahan pakar ternak dan lainnya. “Saya tak ingat persis berapa yang sudah (dibuatnya),” kata Djegog lelaki yang hanya tamatan SD.

Kini salah satu produk yang terbaru dan cukup banyak digandrungi di Bali adalah mesin pemebatan atau mesin untuk nglawar, membuat menu atau masakan khas Bali yang pedas dengan bumbu jangkep atau genap tersebut. Untuk meracik bumbu lengkap, memarut kelapa, hingga mencincang daging waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 1 jam sudah kelar “Hanya perlu bantu membersihkan kulit bawang, dan katik (tungkai cabe) saja,” ujar Djegog, tentang mesin mebat multi guna rancangannya tersebut.

Kata Djegog dengan mesin tersebut, kegiatan mebat tidak perlu waktu lama, sebagaimana sebelumnya. “Cukup banyak pemesannnya,” katanya menunjuk mesin dengan tenaga  generator berkekuatan 5,5 PK.

Meski dominan pasar lokal, namun produk dari bengkel Bali Mesin  yang dikelola Djegog dan anak-anaknya juga diminat orang luar termasuk kadang dari luar negeri. “Mesin pengulingan (guling babi) juga pernah dikirim ke Belanda,” ungkap Djegog diiyakan para karyawannya. *k17

Komentar