Siswa Bisa Tamat Dua Tahun
Nanti tidak akan ada istilah tingkat kelas, yang dipakai adalah semester seperti di bangku kuliah.
SMAN 2 Klungkung Terapkan SKS
SEMARAPURA, NusaBali
SMAN 2 Semarapura, Klungkung, menjadi satu-satunya sekolah di Klungkung yang menerapkan sistem kredit semester (SKS), seperti perguruan tinggi (PT). Dengan program ini, siswa bisa menempuh percepatan belajar, bahkan bisa tamat hanya belajar dua tahun atau empat semester.
Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata juga tidak akan ketinggalan kelas, karena yang digunakan adalah semester. Program tersebut merupakan instruksi dari Permendikbud khsusunya sekolah yang menyandang status sekolah rujukan. SMAN 2 Semarapura merupakan satu dari 300 sekolah SMA/SMK se-Indonesia yang menyandang status sekolah rujukan.
Kepala SMAN 2 Semarapura Gusti Lanang Made Puji mengatakan, SKS saat ini baru bisa menyasar kelas 10. Sedangkan kelas 11 dan 12 tetap sistem reguler. “Nanti tidak akan ada istilah tingkat kelas, yang dipakai adalah semester seperti di bangku kuliah,” ujarnya kepada NusaBali, Rabu (6/9).
Kelebihan dari SKS ini siswa yang memang memiliki kemampuan lebih dari teman-temannya bisa melakukan percepatan belajar dengan mengambil SKS lebih. Bahkan bisa tamat sekolah dalam waktu dua tahun. Namun siswa yang kemampuan akademisnya kurang, tidak tertutup kemungkinan bersekolah tiga tahun atau semester 6. “Jadi tidak ada yang ketinggalan kelas, begitu SKS terpenuhi maka siswa yang bersangktuan bisa ikut ujian,” ujarnya, didampingi Waka Kesiswaan SMAN 2 Semarapura, I Ketut Langkir, dan pengurus Komite SMAN 2 Ketut Murjana.
Untuk mengukur kemampuan siswa, pada semester awal diberikan mata pelajaran dan SKS sama. Setelah semester berikutnya baru bisa dilihat kemampuan siswa yang bersangkutan apakah layak mengambil SKS lebih atau tidak. Itu ditentukan oleh Pembimbing Akademik (PA) yang sebelumnya disebut wali kelas.
Selain karena tanggungjawab sebagai seko,lah rujukan, lanjut Lanang Puji, penerapan SKS ini juga tidak terlepas dari kesiapan dan keberanian pihak sekolah untuk menerapkan SKS. Hal ini juga berkat dukungan para guru dan pegawai. *wa
SEMARAPURA, NusaBali
SMAN 2 Semarapura, Klungkung, menjadi satu-satunya sekolah di Klungkung yang menerapkan sistem kredit semester (SKS), seperti perguruan tinggi (PT). Dengan program ini, siswa bisa menempuh percepatan belajar, bahkan bisa tamat hanya belajar dua tahun atau empat semester.
Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata juga tidak akan ketinggalan kelas, karena yang digunakan adalah semester. Program tersebut merupakan instruksi dari Permendikbud khsusunya sekolah yang menyandang status sekolah rujukan. SMAN 2 Semarapura merupakan satu dari 300 sekolah SMA/SMK se-Indonesia yang menyandang status sekolah rujukan.
Kepala SMAN 2 Semarapura Gusti Lanang Made Puji mengatakan, SKS saat ini baru bisa menyasar kelas 10. Sedangkan kelas 11 dan 12 tetap sistem reguler. “Nanti tidak akan ada istilah tingkat kelas, yang dipakai adalah semester seperti di bangku kuliah,” ujarnya kepada NusaBali, Rabu (6/9).
Kelebihan dari SKS ini siswa yang memang memiliki kemampuan lebih dari teman-temannya bisa melakukan percepatan belajar dengan mengambil SKS lebih. Bahkan bisa tamat sekolah dalam waktu dua tahun. Namun siswa yang kemampuan akademisnya kurang, tidak tertutup kemungkinan bersekolah tiga tahun atau semester 6. “Jadi tidak ada yang ketinggalan kelas, begitu SKS terpenuhi maka siswa yang bersangktuan bisa ikut ujian,” ujarnya, didampingi Waka Kesiswaan SMAN 2 Semarapura, I Ketut Langkir, dan pengurus Komite SMAN 2 Ketut Murjana.
Untuk mengukur kemampuan siswa, pada semester awal diberikan mata pelajaran dan SKS sama. Setelah semester berikutnya baru bisa dilihat kemampuan siswa yang bersangkutan apakah layak mengambil SKS lebih atau tidak. Itu ditentukan oleh Pembimbing Akademik (PA) yang sebelumnya disebut wali kelas.
Selain karena tanggungjawab sebagai seko,lah rujukan, lanjut Lanang Puji, penerapan SKS ini juga tidak terlepas dari kesiapan dan keberanian pihak sekolah untuk menerapkan SKS. Hal ini juga berkat dukungan para guru dan pegawai. *wa
1
Komentar