Sudikerta Turun Tangan Damaikan KGB
Pertemuan atas inisiatif Sudikerta guna menyikapi ancaman perpecahan KGB, karena kader Golkar berseberangan sikapi RAPBD Perubahan.
GIANYAR, NusaBali
Ancaman pemecatan Partai Golkar dari KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) gara-gara anggota Fraksi Golkar tak sepaham dalam menyikapi RAPBD Perubahan Gianyar 2017 ditangani langsung Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta. KGB yang beranggotakan Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKPI kini kembali kompak untuk merebut kemenangan di Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali pada 27 Juni 2018 mendatang.
Hal itu menjadi keputusan pertemuan antara Sudikerta, pentolan KGB, dan jajaran Golkar Gianyar di Jalan Drupadi, Denpasar, Selasa (5/9) malam. Pertemuan itu atas inisiatif Sudikerta guna menyikapi ancaman perpecahan di tubuh KGB, karena langkah kader Golkar berseberangan dalam menyikapi RAPBD Perubahan Gianyar 2017 tersebut. Ditemui di DPRD Gianyar, Rabu (6/9), Wakil Ketua KGB Made Arta Rimbawa, didampingi anggota Fraksi Golkar dari unsur PKPI, Ngakan Ketut Putra, membenarkan adanya pertemuan yang digagas Sudikerta itu.
Kata Arta Rimbawa, pertemuan dihadiri pentolan KGB, yakni Ketua KGB/Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, Arta Rimbawa sendiri selaku Wakil Ketua KGB, Sekretaris KGB Made Arta Negara, Ketua DPK PKPI Gianyar Ngakan Ketut Putra dan anggota Fraksi Golkar dari PKPI Made Budiana, serta Pande Komang Yoharsana alias Mang Gaya dari Demokrat Gianyar.
Arta Rimbawa mengatakan, pertemuan antara Sudikerta dengan pentolan KGB tersebut dalam dua babak. Pertama, Sudikerta secara khusus bertemu pentolan KGB. Materinya, Sudikerta minta penjelasan tentang kronologi pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD hingga berdampak perpecahan Golkar dengan KGB. Penjelasan itu diminta kepada pentolan KGB yang anggota Fraksi Golkar, Ngakan Ketut Putra. Ngakan Putra yang Ketua DPK PKPI Gianyar ini mengaku tak menyangka, Golkar melalui Ketua Fraksi Golkar dan anggotanya berbalik menyetujui RAPBD tersebut.
Padahal, dalam rapat-rapat internal Fraksi Golkar dan kader KGB di DPRD, memutuskan tak menyetujui RAPBD itu jika syarat yang diajukan tak dipenuhi eksekutif. Syarat itu, eksekutif harus memastikan draf realisasi dana hibah bansos yang difasilitasi DPRD, dan pemotongan dana penyelenggaraan Porprov (bukan anggaran atlet) yang diajukan KONI Gianyar sebesar Rp 6 miliar. “Sikap tak konsisten ini membuat kami harus ambil tindakan, abaikan Golkar dari KGB,” terang Ngakan Putra.
Mendengar paparan itu, jelas Arta Rimbawa, Sudikerta pun minta maaf atas sikap kadernya di DPRD Gianyar. Dia minta agar KGB kembali kompak bersama Golkar untuk menyongsong dan memenangkan Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali 2018. Selanjutnya, pertemuan kedua, antara Sudikerta dengan pentolan KGB dan anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar, diikuti Ketua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana. Sudikerta yang memimpin rapat, langsung mengkroscek dengan meminta penjelasan kepada Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana.
Usai mendengar penjelasan itu, Sudikerta langsung memerintahkan Era Sukadana minta maaf kepada KGB. Sudikerta pun minta kader Fraksi Golkar minta maaf, karena Golkar bergabung dengan KGB. “Kader Golkar, jangan ambil langkah sendiri-sendiri, harus kompak dengan KGB,” jelas Sudikerta ditirukan Rimbawa.
Rapat dua babak itu berlangsung pada pukul 19.30 - 21.30 Wita. Saat dikonfirmasi per telepon, kemarin, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, HPnya sempat nyambung, namun langsung terputus. Saat dikontak kembali, ada nada sambung, namun tak ada yang mengangkat.
Ditemui di ruang Fraksi Golkar, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Era Sukadana membenarkan pertemuan itu. Politisi asal Lingkungan Padangtegal, Ubud, ini mengakui telah minta maaf kepada KGB dan tak mengulangi kesalahan hingga dianggap menimbulkan perpecahan di KGB. “Saya akui, saya bersalah. Kami bersama KGB kini kembali fokus untuk memenangkan Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali, 27 Juni 2018,’’ ujarnya. Sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana menyatakan siap minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Permintaan maaf itu menyusul sikap Fraksi Golkar, di luar dua anggota dari PKPI, menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD. Pengesahan itu tanpa ada pemotongan tambahan anggaran Rp 6 miliar, dari usulan tambahan Rp 13 miliar, untuk penyelenggaraan Porprov 2017.
Dampaknya, Ngakan Putra mendesak pimpinan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) mengeluarkan Golkar dari KGB. Karena dia khawatir, sikap Golkar ini akan berdampak kurang elok untuk perjuangan KGB dalam merebut kemenangan Pilkada nanti. *lsa
Ancaman pemecatan Partai Golkar dari KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) gara-gara anggota Fraksi Golkar tak sepaham dalam menyikapi RAPBD Perubahan Gianyar 2017 ditangani langsung Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta. KGB yang beranggotakan Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKPI kini kembali kompak untuk merebut kemenangan di Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali pada 27 Juni 2018 mendatang.
Hal itu menjadi keputusan pertemuan antara Sudikerta, pentolan KGB, dan jajaran Golkar Gianyar di Jalan Drupadi, Denpasar, Selasa (5/9) malam. Pertemuan itu atas inisiatif Sudikerta guna menyikapi ancaman perpecahan di tubuh KGB, karena langkah kader Golkar berseberangan dalam menyikapi RAPBD Perubahan Gianyar 2017 tersebut. Ditemui di DPRD Gianyar, Rabu (6/9), Wakil Ketua KGB Made Arta Rimbawa, didampingi anggota Fraksi Golkar dari unsur PKPI, Ngakan Ketut Putra, membenarkan adanya pertemuan yang digagas Sudikerta itu.
Kata Arta Rimbawa, pertemuan dihadiri pentolan KGB, yakni Ketua KGB/Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, Arta Rimbawa sendiri selaku Wakil Ketua KGB, Sekretaris KGB Made Arta Negara, Ketua DPK PKPI Gianyar Ngakan Ketut Putra dan anggota Fraksi Golkar dari PKPI Made Budiana, serta Pande Komang Yoharsana alias Mang Gaya dari Demokrat Gianyar.
Arta Rimbawa mengatakan, pertemuan antara Sudikerta dengan pentolan KGB tersebut dalam dua babak. Pertama, Sudikerta secara khusus bertemu pentolan KGB. Materinya, Sudikerta minta penjelasan tentang kronologi pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD hingga berdampak perpecahan Golkar dengan KGB. Penjelasan itu diminta kepada pentolan KGB yang anggota Fraksi Golkar, Ngakan Ketut Putra. Ngakan Putra yang Ketua DPK PKPI Gianyar ini mengaku tak menyangka, Golkar melalui Ketua Fraksi Golkar dan anggotanya berbalik menyetujui RAPBD tersebut.
Padahal, dalam rapat-rapat internal Fraksi Golkar dan kader KGB di DPRD, memutuskan tak menyetujui RAPBD itu jika syarat yang diajukan tak dipenuhi eksekutif. Syarat itu, eksekutif harus memastikan draf realisasi dana hibah bansos yang difasilitasi DPRD, dan pemotongan dana penyelenggaraan Porprov (bukan anggaran atlet) yang diajukan KONI Gianyar sebesar Rp 6 miliar. “Sikap tak konsisten ini membuat kami harus ambil tindakan, abaikan Golkar dari KGB,” terang Ngakan Putra.
Mendengar paparan itu, jelas Arta Rimbawa, Sudikerta pun minta maaf atas sikap kadernya di DPRD Gianyar. Dia minta agar KGB kembali kompak bersama Golkar untuk menyongsong dan memenangkan Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali 2018. Selanjutnya, pertemuan kedua, antara Sudikerta dengan pentolan KGB dan anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar, diikuti Ketua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana. Sudikerta yang memimpin rapat, langsung mengkroscek dengan meminta penjelasan kepada Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana.
Usai mendengar penjelasan itu, Sudikerta langsung memerintahkan Era Sukadana minta maaf kepada KGB. Sudikerta pun minta kader Fraksi Golkar minta maaf, karena Golkar bergabung dengan KGB. “Kader Golkar, jangan ambil langkah sendiri-sendiri, harus kompak dengan KGB,” jelas Sudikerta ditirukan Rimbawa.
Rapat dua babak itu berlangsung pada pukul 19.30 - 21.30 Wita. Saat dikonfirmasi per telepon, kemarin, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, HPnya sempat nyambung, namun langsung terputus. Saat dikontak kembali, ada nada sambung, namun tak ada yang mengangkat.
Ditemui di ruang Fraksi Golkar, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Era Sukadana membenarkan pertemuan itu. Politisi asal Lingkungan Padangtegal, Ubud, ini mengakui telah minta maaf kepada KGB dan tak mengulangi kesalahan hingga dianggap menimbulkan perpecahan di KGB. “Saya akui, saya bersalah. Kami bersama KGB kini kembali fokus untuk memenangkan Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali, 27 Juni 2018,’’ ujarnya. Sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar, Kadek Era Sukadana menyatakan siap minta maaf kepada Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Permintaan maaf itu menyusul sikap Fraksi Golkar, di luar dua anggota dari PKPI, menyetujui pengesahan RAPBD Perubahan 2017 menjadi APBD. Pengesahan itu tanpa ada pemotongan tambahan anggaran Rp 6 miliar, dari usulan tambahan Rp 13 miliar, untuk penyelenggaraan Porprov 2017.
Dampaknya, Ngakan Putra mendesak pimpinan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) mengeluarkan Golkar dari KGB. Karena dia khawatir, sikap Golkar ini akan berdampak kurang elok untuk perjuangan KGB dalam merebut kemenangan Pilkada nanti. *lsa
1
Komentar