Kios Pertamini Ditutup di Desa Kutuh, Diduga Jual BBM Bercampur Air
Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta mengaku juga menerima pengaduan terkait dugaan ketidaksesuaian dalam penakaran BBM di beberapa kios Pertamini.
MANGUPURA, NusaBali
Sebuah kios Pertamini yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, ditutup oleh Perbekel Kutuh I Wayan Mudana pada Selasa (21/1) sore. Penutupan ini lantaran diduga kios Pertamini tersebut menjual BBM yang bercampur air.
Menurut Mudana, awalnya menerima laporan dari salah seorang warga yang membeli BBM jenis Pertalite di kios Pertamini yang berlokasi di Jalan Alas Arum. “Saat ada laporan, kami langsung tindak lanjuti. Sekaligus kami melakukan sidak ke semua kios Pertamini yang ada di Desa Kutuh, yang jumlahnya sembilan. Dari hasil sidak, hanya satu yang bermasalah dan sudah kami tutup,” jelasnya pada Rabu (22/1) siang.
Menanggapi dugaan penyebab terkontaminasinya BBM dengan air, Mudana mengatakan jika pedagang beralasan akibat hujan. Namun, dia menilai alasan tersebut kurang masuk akal karena dispenser penyimpanan BBM sudah ditutup rapat. “Kami melihat bukti jelas adanya campuran air di dalam BBM. Oleh karena itu, kami langsung mengambil tindakan dengan menutup dispenser Pertamini pada kios tersebut,” ujarnya.
Mengantisipasi kejadian serupa terulang, Mudana menegaskan akan meningkatkan pengawasan secara berkala terhadap usaha kios Pertamini di wilayahnya. Dia juga menegaskan bahwa setiap usaha di Desa Kutuh wajib melaporkan keberadaannya kepada pemerintah desa. “Semua usaha yang ada di Desa Kutuh seharusnya wajib melapor, karena desa harus mengetahui dan mengantisipasi jika ada permasalahan di kemudian hari,” tegasnya.
Mudana juga berharap adanya sinergi dengan pihak terkait untuk memastikan legalitas usaha kios Pertamini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kami berharap pihak berwenang mendalami motif di balik kejadian ini, tidak hanya di tingkat desa tetapi juga pada sumber distribusinya. Jika ada pelanggaran, harus ada efek jera agar tidak terulang kembali,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, menyatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung terkait permasalahan ini. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan menyampaikan bahwa ada persoalan seperti ini, salah satunya melalui sidak yang dilakukan oleh Perbekel Kutuh,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Gede Arta, pihaknya juga menerima pengaduan terkait dugaan ketidaksesuaian dalam penakaran BBM di beberapa kios Pertamini. “Aduan baru masuk Selasa dan kami segera menindaklanjutinya. Hari ini (kemarin) telah dilakukan mitigasi, pembinaan, dan pengendalian. Harapan khusus agar seluruh komponen patuh terhadap regulasi, ketentuan, dan yang terpenting kita bisa menjaga situasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan menjaga iklim pariwisata,” katanya. 7 ol3
1
Komentar