Perumda Swatantra Bersiap Laksanakan MBG
Serap Produksi Telur Lokal Buleleng
Lihadnyana langsung menginstruksikan kepada Dirut Perumda Swatantra I Gede Boby Suryanto untuk memberikan akses pemasaran kepada peternak.
SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Buleleng, mulai bergerilya mencari sentra-sentra produksi bahan pokok di lokal Buleleng. Penyerapan produksi hasil pertanian dan peternakan lokal Buleleng ini merupakan salah satu strategi untuk pengendalian inflasi dan juga persiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sejauh ini Perumda Swatantra telah menyerap sejumlah produksi pertanian lokal seperti beras, kopi. Terbaru, kesepakatan kerjasama dijalin dengan peternak ayam petelur di Banjar Dinas bayad, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Perumda Swatantra akan menyerap telur dari peternak untuk memenuhi permintaan pasar di Buleleng.
Kesepakatan kerjasama itu diputuskan saat Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama Perumda Swatantra, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav. Angga Nurdyana, mengunjungi peternakan ayam Rabu (22/1). Lihadnyana langsung menginstruksikan kepada Dirut Perumda Swatantra I Gede Boby Suryanto untuk memberikan akses pemasaran kepada peternak.
“Apalagi kita akan melaksanakan Program Pak Presiden Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan produk-produk pangan seperti telur. Kita ingin program tersebut menggunakan produk yang dihasilkan oleh masyarakat Buleleng,” ujar Lihadnyana.
Peternak ayam petelur di Dusun Bayad Komang Radiasa menyebutkan di peternakannya ada sebanyak 20 ribu ekor ayam. Per hari peternakannya bisa menghasilkan 920 butir telur per 1.000 ekor ayam. Dia mengklaim telur ayam di Desa Tajun memiliki omega 3 yang tinggi karena pertemuan dua suhu yaitu suhu laut dan suhu perbukitan.
“Hal itu yang menyebabkan telur dari peternakan ayam Desa Tajun terbaik di Bali karena kandungan omega 3 nya yang sangat tinggi. Bisa dicek oleh dokter hewan atau ahli lainnya,” katanya.
Selama ini, produksi telur dari peternakannya diserap oleh tengkulak-tengkulak. Harga sering kali tidak terkendali dan tidak jarang membuatnya merugi. Radiasa pun menyambut semangat Keputusan kerjasama penyerapan produk peternakannya. Setidaknya dia mendapatkan kepastian harga yang stabil.
Sementara itu, Dirut Perumda Swatantra I Gede Boby Suryanto mengungkapkan segera akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama dengan peternak dan penentuan kesepakatan harga. Boby menjamin penyerapan produk oleh Perumda Swatantra tidak akan merugikan peternak.
“Penyerapan produk peternakan ini sekaligus memberikan 4K yaitu kepastian pembelian, kepastian harga, kepastian pembayaran, dan dari peternak untuk kepastian produksinya. Peternak juga tidak merugi dan pemerintah bisa mengendalikan harga pasar dalam hal pengendalian dan untuk program MBG,” terang Boby.7 k23
Komentar