Mahasiswa KKN Diminta Bantu Tangani Kasus Stunting
BANGLI, NusaBali - Pj. Sekda Bangli I Made Ari Pulasari meminta mahasiswa membantu pelayanan untuk penanganan terhadap masyarakat yang mengalami stunting. Caranya dengan memberi wawasan, pengetahuan pentingnya pemenuhan gizi untuk perkembangan kecerdasan, dan mendukung SDM yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan serah terima mahasiswa KKN IPE (Interprofesional Education) Poltekes tersebut di Gedung Bhukti Mukti Bhakti Kantor Bupati Bangli, Kamis (23/1).
KKN diikuti 315 mahasiswa IPE Poltekes Kemenkes Denpasar Tahun 2025, dimulai 20 Januari - 7 Februari di delapan desa. Desa tersebut, Desa Abuan, Desa Banua, Desa Bayung Gede, Belancan, Bonyoh, Katung, Sekardadi, dan Desa Sekaan.
“Sesuai Program utama Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan kegiatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimana diperlukan bantuan adik-adik mahasiswa jurusan ahli gizi memberikan wawasan pengetahuan pentingnya pemenuhan gizi kepada masyarakat untuk menciptakan SDM yang berkualitas,” ujarnya didampingi Kadis Kesehatan I Nyoman Arsana.
Sedang kepada perbekel yang menerima mahasiswa KKN, Ari Pulasari berpesan agar memberikan pemahaman tentang awig-awig desa serta pengawasan terhadap mahasiswa peserta KKN IPE. ”Tujuannya agar selama kegiatan KKN tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar,” sarannya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr Sri Rahayu mengatakan tujuan KKN untuk mentransformasikan sistem kesehatan layanan primer dengan sistem ketahanan kesehatan melalui penyiapan tenaga cadangan.” Fokus utama dari KKN adalah bagaimana peran serta mahasiswa dalam menggerakkan penyelesaian pemberdayaan masyarakat dalam penyelesaian masalah kesehatan yang ada di 8 Desa yang menjadi locus dari kegiatan KKN ini,” bebernya.
KKN Poltekkes Kemenkes Denpasar bertema 'Mewujudkan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer', yakni pelayanan kesehatan pertama melalui pencegahan deteksi risiko salah satunya dengan asas preventif dan promotif.7k17
Komentar