nusabali

Dinas PUPR Denpasar Rekonstruksi 54 Titik Saluran Drainase

  • www.nusabali.com-dinas-pupr-denpasar-rekonstruksi-54-titik-saluran-drainase

DENPASAR, NusaBali - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar melakukan rekonstruksi dan pemeliharaan pada 54 titik saluran drainase di seluruh kota. Proyek tersebut dilakukan untuk antisipasi air meluap saat musim hujan.

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka, Selasa (21/1), mengatakan ada 7,5 kilometer drainase yang akan digarap tahun 2025 ini. Drainase tersebut berada di desa/kelurahan se–Kota Denpasar. 

Proyek tersebut dimaksudkan untuk menanggulangi dan mengantisipasi penyempitan, pendangkalan, penyumbatan, kerusakan saluran drainase. Sebab, banyak drainase sekarang dengan sedimentasi yang cukup tinggi membuat air meluap saat hujan lebat. 

“Kami garap 7,5 kilometer ada yang rekonstruksi, ada yang pemeliharaan, untuk menanggulangi penyempitan, pendangkalan, penyumbatan, kerusakan saluran di 54 titik saluran drainase di desa/kelurahan Kota Denpasar,” ucap Gandhi. 

Kata dia, proyek tersebut dianggarkan sekitar Rp 50 miliar. Proses pengerjaan akan dimulai sekitar April 2025. Saat ini masih proses pemberkasan administrasi dan selanjutnya akan dilakukan tender.
 
Menurutnya, selain drainase juga ada pengerjaan lanjutan Tukad Badung yang akan berproses sama dengan saluran drainase lainnya. Proyek saluran Tukad Badung akan digarap sepanjang 1,2 kilometer. Anggarannya berbeda dengan saluran drainase. Anggaran untuk kelanjutan Tukad Badung ini sebesar Rp 6 miliar yang bentuknya sama persis dengan yang sebelumnya.”Itu (Tukad Badung) berbeda anggarannya, tetapi jadi satu kesatuan dengan proyek drainase,” imbuh Gandhi. 

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melanjutkan proses penataan Tukad Badung. Penataan bakal dilakukan sepanjang 1,2 kilometer menyambung Taman Kumbasari. 

Kata Gandhi, proses penataan kali ini merupakan lanjutan dan menyambung penataan sebelum. Hal itu dilakukan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak lagi mengotori sungai dengan membuang sampah sembarangan. 

Menurutnya, penataan ini juga untuk konservasi, edukasi, pemberdayaan, dan rekreasi. “Penataan ini supaya masyarakat sadar dan enggan membuang sampah ke sungai. Itu merupakan edukasi juga. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” ucap Gandhi.
 
Dikatakannya, penataan Tukad Badung nantinya sepanjang 1,2 kilometer dari sekitar jembatan Jalan Hasanuddin sampai ke Jalan Pulau Biak. Penataan nantinya akan sama seperti di Taman Kumbasari Tukad Badung saat ini agar terlihat rapi dan asri. Untuk penataan tersebut dianggarkan Rp 6 miliar. 7 mis

Komentar