nusabali

Banjar Tunjuk Kelod Tabanan Garap Ogoh-Ogoh ‘Dewa Kuwera’

  • www.nusabali.com-banjar-tunjuk-kelod-tabanan-garap-ogoh-ogoh-dewa-kuwera

TABANAN, NusaBali.com – Sekaa Teruna (ST) Sri Utama dari Banjar Tunjuk Kelod, Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan, tengah bersiap menampilkan Ogoh-Ogoh bertema "Kuwera Puspaka Wilmana" pada Malam Pangerupukan Tahun Baru Caka 1947, akhir Maret mendatang.

Ketua ST Sri Utama, I Made Duwung Bandanagara (Dekdung), menyebut tema tersebut dipilih untuk mengangkat nilai-nilai moral tentang pentingnya keseimbangan dalam mengejar kekayaan.

Pengerjaan Ogoh-Ogoh ini dimulai sejak 15 Desember 2024 dengan anggaran sekitar Rp 7 juta. Hingga kini, pengerjaan sudah mencapai 70 persen. Ogoh-Ogoh tahun ini mengisahkan Dewa Kuwera, simbol kekayaan, lengkap dengan wahana atau kendaraannya, Wilmana.

“Karya ini kami buat untuk mengingatkan masyarakat tentang esensi sejati dari kekayaan. Kekayaan sejati bukan sekadar uang, melainkan kemampuan untuk membedakan benar dan salah, serta menghargai nilai gotong royong seperti ajaran menyama braya,” jelas Dekdung.

Dalam Ogoh-Ogoh ini, Dewa Kuwera digambarkan membawa gada, menunjukkan kekuatannya melawan sifat serakah manusia. Konsep ini juga menyindir fenomena zaman modern di mana banyak orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang, bahkan hingga melanggar norma sosial dan moral.


Pentingnya Pelestarian Seni dan Kreativitas Lokal

Dekdung juga menyoroti fenomena penggunaan sound system dalam pengarakan Ogoh-Ogoh, yang menurutnya kurang sejalan dengan tradisi.

“Pangerupukan adalah momen untuk menunjukkan kekompakan, kreativitas, dan semangat kolaborasi ST. Harusnya kita bisa menggunakan baleganjur, kulkul, atau bahkan barang bekas yang diolah menjadi musik pengiring,” tambahnya.

Meski penggunaan teknologi dan mesin canggih kian berkembang dalam seni Ogoh-Ogoh, Dekdung mengingatkan agar nilai tradisional tetap dijaga. Ia juga mengapresiasi gerakan kembali menggunakan bahan ramah lingkungan seperti ulatan bambu, yang mendorong kreativitas sekaligus melestarikan lingkungan.

Persiapan untuk Seleksi Tingkat Desa

Rencananya, Ogoh-Ogoh karya ST Sri Utama akan mengikuti seleksi di tingkat desa sebelum dipertimbangkan untuk mewakili Kecamatan Tabanan dalam ajang lomba Kesanga Kabupaten Tabanan.

“Kami berharap malam pangerupukan nanti berjalan damai, kreatif, dan penuh semangat kebersamaan antar Sekaa Teruna. Ini momen penting untuk mempererat hubungan antar generasi muda,” ujar Dekdung.

Dekdung juga mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap kegiatan ST, namun berharap pemerintah Kabupaten Tabanan lebih aktif memberikan ruang dan dukungan finansial untuk meningkatkan kreativitas pemuda.

“Pasca-pandemi, gairah pemuda di Bali untuk berkreativitas kembali meningkat. Kami berharap pemerintah bersinergi dengan komunitas lokal, sehingga tradisi seperti Ogoh-Ogoh tetap lestari sekaligus berkembang,” tutupnya.

Tema "Kuwera Puspaka Wilmana" mengingatkan masyarakat untuk tidak tergoda pada keserakahan dan selalu mencari jalan rezeki dengan cara yang benar. Hal ini sekaligus menyampaikan kritik sosial bahwa kekayaan sejati adalah kemampuan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, lingkungan, dan spiritual.

Sekaa Teruna Sri Utama optimis dapat membawa pesan tersebut melalui Ogoh-Ogoh yang menginspirasi, inovatif, sekaligus menjaga tradisi lokal. *m03 

Komentar