Perayaan Natal Nasional, PDIP Tebar Semangat Solidaritas
JAKARTA, NusaBali - Lewat Perayaan Puncak Natal dan Tahun Baru yang dilaksanakan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), PDI Perjuangan (PDIP) ingin menebarkan semangat solidaritas serta bela rasa, khususnya terhadap warga yang miskin, tertindas, atau terpinggirkan.
Salah satu perwujudannya adalah aksi-aksi sosial di Flores Timur, khususnya untuk masyarakat korban bencana Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dalam pidatonya di puncak perayaan di Lapangan Desa Lewolaga, Flores Timur, Minggu (26/1), Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan tema Natal kali ini adalah ‘Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat’. Tema itu diambil karena semua kader PDIP diajarkan oleh Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, tentang berpolitik yang harus turun ke rakyat.
Bukan hanya turun, tapi juga harus menyentuh aspek kehidupan masyarakat dan bisa menjadi solusi. Dan ajaran itu, menurut Hasto, sejalan juga dengan semangat kelahiran Yesus Kristus, didampingi para gembala sebagai cahaya ilahi yang berpihak pada yang miskin.
“Memberikan pertolongan kepada yang terpinggirkan dan yang diperlakukan tidak adil. Karena itulah Natal ini kami persembahkan dengan seluruh solidaritas kami,” kata Hasto. Terlebih bagi PDIP, lanjut Hasto, yang mengilhami juga adalah bagaimana Bung Karno sampai harus dibuang di Ende, NTT dijauhkan dari rakyat yang dicintainya. Tetapi justru dalam penderitaannya di Ende itu, Bung Karno menemukan suatu api semangat yang berkobar. Bahkan dalam kontemplasinya Bung Karno mampu merumuskan Pancasila yang bukan hanya jadi the way of life. Melainkan, diperjuangkan pula perwujudannya melalui Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-blok, sehingga mampu menginspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Islam seperti Maroko dan Tunisia.
“Karena itulah bapak ibu dan saudara sekalian, di Flores Timur ini, di tengah-tengah keprihatinan kita akibat meletusnya Gunung Lewotobi, kita menyebarkan semangat bela rasa kita. Kita kembangkan semangat solidaritas persatuan kita bersama untuk memajukan Indonesia Raya kita,” pungkas Hasto. Ketua Panitia Natal, My Esti Wijayanti menambahkan Tema Natal sejalan dengan ajaran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yakni bagaimana sukacita natal agar dapat dirasakan semua orang tanpa terkecuali, dalam suasana damai dan harmoni. “PDI Perjuangan ingin memaknai Natal bukan sekedar perayaan, tapi juga simbol harapan dan kebersamaan. Perayaan dapat jadi kesempatan memperjuangkan solidaritas dan empati, untuk sadar pentingnya berbagi kasih dan bergotong royong,” kata My Esti.
Karenanya, rangkaian kegiatan nasional sudah dilaksanakan sejak 22 Januari. My Esti Wijayanti menjelaskan, kegiatan perayaan Natal diisi oleh berbagai kegiatan seni dan kemanusiaan. Secara khusus, aksi-aksi kemanusian dilakukan untuk meringankan korban erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur yang ‘bergejolak’ dalam setahun terakhir. Beberapa aksi yang dilakukan seperti gotong royong merehabilitasi rumah, tempat-tempat ibadah seperti gereja dan masjid, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat-obatan, dan trauma healing bagi anak-anak, orang dewasa hingga lanjut usia (lansia). Kata My Esti, kegiatan kemanusiaan ini sekaligus berbarengan dengan perayaan HUT ke-78 Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Megawati menyampaikan pesannya kepada kami tentang berbagi kasih dan meringankan beban sesama yang membutuhkan. Karena Natal bukan sekadar perayaan, tetapi tentang panggilan berbagi kasih, meringankan beban sesama, dan membangun harapan baru,” ucap My Esty Wijayanti. Puncak Perayaan Natal Nasional PDIP dilakukan di sebuah gereja di Desa Lewolaga, NTT, pada Minggu (26/1/2025). Lebih dari seribu warga dan tokoh masyarakat Flores Timur tampak hadir. Jajaran PDIP sendiri dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Ia ditemani oleh Ketua Panitia Natal Nasional PDIP My Esti Wijayanti, serta Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning.
Sejumlah Anggota DPR RI juga hadir seperti Aria Bima, Andreas Hugo Pareira, Harris Turino, Edoardud Kaizei, Nico Siahaan, hingga Elfonda Once Mekel. Sedangkan jajaran PDIP NTT hadir dipimpin oleh Ketua DPD PDIP NTT Emilia Nomleni. Ketua Umum PDIP Prof.Dr.Megawati Soekarnoputri hadir secara daring. Ucapan Natal oleh Megawati disampaikan melalui sebuah video yang diputarkan untuk lebih dari seribu orang peserta acara tersebut. Semua tampak khusyuk mendengarkan isi ucapan Megawati.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan hari raya Natal kepada seluruh umat kristiani dan sekaligus selamat tahun baru. Semoga cahaya Natal semakin mendorong umat kristiani untuk menjadi terang serta mengabdi pada nusa dan bangsa,” kata Megawati. Dilanjut Megawati, perayaan Natal PDI Perjuangan ini sengaja diadakan di NTT. “Karena sekaligus sebagai ungkapan solidaritas kami atas bencana meletusnya Gunung Leuwetobi Laki. Bencana alam tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit, serta terganggunya masyarakat terutama di Flores Timur,” urai Mega yang disambut dengan tepuk tangan oleh peserta perayaan. Dengan keprihatinan tersebut, dia meminta agar perayaan Natal nasional ini dapat mengungkapkan kepedulian, keprihatinan dan bela rasa PDIP untuk rakyat NTT.
“Sebab, Natal mengandung pesan kuat bahwa kelahiran Yesus Kristus di dunia tidak hanya membawa terang di tengah kegelapan. Natal juga ungkapan solidaritas bagi yang tertindas yang diperlakukan tidak adil dan yang miskin,” tegas Megawati. “Itulah spirit Natal, yaitu membangun harapan baru, meretas jalan pembebasan dengan pengorbanan penuh cinta kasih kepada umat manusia,” tegasnya. Megawati juga mengatakan, melalui perayaan Natal dan tahun baru ini, seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dapat segera bangkit mengobarkan optimisme, memberikan energi positif dalam seluruh aspek kehidupan dan memperkuat semangat bela rasa.
Lebih jauh, Megawati mengatakan, selaku Ketua Umum PDIP dan Presiden kelima RI, hatinya selalu mendoakan masyarakat NTT. Sebab di NTT, khususnya di Ende, Bung Karno telah menggali mutiara peradaban bangsa, yakni Pancasila. “Pancasila menjadi ideologi pemersatu bangsa, way of life dan sekaligus jalan bagi tata dunia baru yang lebih damai, aman, dan berkeadilan. Karena itulah NTT menempati tempat yang sangat khusus dalam sejarah perjuangan Bung Karno dan kemerdekaan Indonesia. NTT juga sangat berarti bagi keluarga besar PDI Perjuangan,” pungkas Megawati yang krmbali disambut tepuk tangah riuh. Sementara Ganjar Pranowo dan istri Atiqoh juga hadir ketika acara sudah berjalan. Ganjar mengaku, sangat senang bisa terlibat dalam perayaan Natal dan aksi-aksi solidaritas terhadap warga penyintas bencana Gunung Lewotobi Laki-laki. “Saya dan istri berbahagia bisa ikut hadir di sini, agar teman di pengungsian bisa merasakan penghiburan, agar mereka dibantu, dan agar mereka tak merasa sendirian, bahwa ada kita, ada bapak ibu yang menemani serta membantu mereka,” imbuh Ganjar. 7 k22
Komentar