22 Penyu Selundupan Dirawat Intensif di Lokasi Penangkaran
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 22 ekor penyu yang ditemukan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, hingga kini masih dirawat. Penyu-penyu yang diduga selundupan tersebut dititipkan di penangkaran milik Yayasan Jaringan Satwa Indonesia di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, Ratna Hendratmoko menyampaikan pihaknya telah mengidentifikasi 22 ekor penyu tersebut. Kata dia, 22 ekor penyu itu merupakan penyu hijau (Chelonia Mydas) dan seluruhnya berjenis kelamin betina.
“Untuk ukuran karapas penyu terbesar mencapai 102 centimeter x 93 centimeter. Secara umum, kondisi penyu-penyu tersebut dinyatakan sehat, meskipun satu ekor mengalami luka ringan pada bagian flipper,” jelas Ratna, Senin (27/1). Luka tersebut diduga diakibatkan jeratan tali pada penyu. “Saat ini, seluruh penyu dititip rawat di Seapen Yayasan JSI untuk mendapatkan perawatan intensif dan rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” katanya. BKSDA tengah menyiapkan pelepasliaran penyu-penyu tersebut ke laut. Namun karena puluhan penyu tersebut merupakan barang bukti kejahatan penyelundupan satwa dilindungi, BKSDA kini berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Polres Buleleng, Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, dan Pengadilan Negeri (PN) Singaraja.
“Diharapkan kegiatan pelepasliaran 22 ekor penyu hijau tersebut dapat dilakukan dalam waktu dekat guna menghindari risiko stres pada satwa. BKSDA Bali juga terus berkoordinasi dengan Polres Buleleng untuk melakukan pendalaman kasus dan penyidikan terkait penemuan penyu tersebut,” lanjut dia. Di sisi lain, Ratna menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses identifikasi, evakuasi, dan perawatan penyu-penyu tersebut. Ia juga menegaskan komitmen untuk melindungi satwa liar, khususnya spesies dilindungi seperti penyu hijau.
Dan mengajak semua pihak menjaga kelestarian alam. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 22 ekor penyu ditemukan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (24/1) pagi. Puluhan penyu itu diduga hendak diselundupkan masuk ke Bali melalui perairan desa tersebut. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus dugaan penyelundupan satwa dilindungi itu.
Informasi yang dihimpun, penyu-penyu tersebut ditemukan, Jumat pagi pukul 06.30 Wita oleh seorang warga setempat bernama Wayan Kanton. Awalnya, ia berjalan di pesisir pantai dan menemukan jejak kaki dalam jumlah yang banyak. Merasa curiga, ia kemudian menyusuri jejak kaki tersebut. Hingga akhirnya menemukan 8 ekor penyu dalam keadaan hidup di lahan kosong. Tak jauh dari lokasi itu, terdapat bangunan bekas gudang. Setelah dicek, di dalamnya juga terdapat 14 ekor penyu. Total ada sebanyak 22 ekor penyu yang ditemukan dalam keadaan hidup. Penyu-penyu itu diikat dan sebagian ditutup karung berwarna coklat.
Temuan tersebut lalu dilaporkan ke Kelian Banjar dan Perbekel setempat dan diteruskan ke polisi. Tak lama berselang personel Polres Buleleng dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Bali mendatangi lokasi. Polisi mengamankan lokasi penemuan penyu itu dengan memasang garis polisi. 7 mzk
1
Komentar