nusabali

Klenteng Seng Hong Bio Ramai Dikunjungi Umat untuk Sembahyang Imlek

  • www.nusabali.com-klenteng-seng-hong-bio-ramai-dikunjungi-umat-untuk-sembahyang-imlek

SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah umat Tridharma ramai melakukan sembahyang Imlek di Klenteng Seng Hong Bio, di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu (29/1).

Umat yang datang ke Kelenteng Seng Hong Bio tidak hanya berasal dari wilayah Buleleng, tetapi juga dari luar daerah bahkan luar Bali.

Menariknya, prosesi sembahyang di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) ini, lekat dengan akulturasi budaya Bali. Umat menghaturkan canang seperti halnya yang dilakukan umat Hindu di Bali. Selain itu, persembahyangan di klenteng di pinggir laut ini juga diiringi oleh gamelan khas Bali, yang dibawakan langsung oleh sekaa gong. 

Pengurus TITD Seng Hong Bio, Bambang Setiawan mengatakan, sekaa gong yang mengiringi persembahyangan Imlek 2576 itu, merupakan sumbangan dari umat. Persembahyangan dengan diiringi dengan gamelan khas Bali ini sudah biasa dan telah dilakukan sejak dulu.

"Umat yang menyumbangkan (sekaa gong) untuk mengiringi persembahyangan, di sini itu sudah biasa. Sudah biasa dari dulu sudah ada pakai sekaa gong itu. Karena ada akulturasi budaya,” ujarnya, ditemui Rabu siang. 

Bambang menyebut, sebelum persembahyangan Imlek ini, pada Selasa tengah malam, para pengurus klenteng melakukan persembahyangan untuk memohon keselamatan dan rezeki. Dalam persembahyangan itu, juga dilakukan Ciam Si atau tradisi ramalan kuno Tionghoa. Ramalan itu, dilakukan untuk mengetahui nasib umat pada tahun Ular Kayu ini. 

“Secara umum bagus diberikan kemudahan rezeki diberikan kemudahan untuk, istilahnya cari makan. Mungkin ya jadi dimudahkan dalam pekerjaan atau bisnisnya,” kata dia. 

Kata Bambang, pada perayaan Imlek ini biasanya umat juga akan melakukan persembahyangan di rumah di lokasi abu leluhur mereka. Persembahan dilakukan dengan sajian lengkap, seperti buah dan kue yang dipersembahkan pada leluhur. Sedangkan untuk yang bersembahyang di klenteng, selain membawa canang umat juga membakar uang emas. 

Sarana itu, disebut telah disiapkan oleh pengurus klenteng. Dan umat hanya membakar di Pagoda. “Makna uang emas atau Tua Kim itu, kami mengirim uang emas ke para dewa dewi. Jadi itu artinya kami mengucap syukur kita kirimkan Tua Kim ke yang para dewa Dewi yang berstandar di sini. Jadi kita bakar di sini di tempat di Pagoda ini,” kata dia. 

Untuk persembahyangan Imlek, klenteng akan dibuka hingga tengah malam. Sedangkan untuk hari-hari biasa, klenteng hanya dibuka dari pukul 07.00 Wita - 21.00 Wita. 

Setelah persembahyangan Imlek ini, di Klenteng Seng Hong Bio akan dilaksanakan Cap Go Meh. Upacara akhir dari rangkaian perayaan Imlek itu, akan digelar pada 12 Februari 2025. Dalam upacara tersebut akan dilaksanakan ritual tolak bala atau Ci suak. "Persembahyangan untuk perayaan Imlek hari ini terakhir. Nanti ada Cap Go Meh, juga ada Ci Suak,” tutupnya.7 mzk

Komentar