Usai Dilantik Prabowo, Jaya-Wibawa akan Beber Visi-Misi di Sidang Dewan
Walikota Denpasar
Wakil Walikota Denpasar
Visi-Misi
I Gusti Ngurah Jaya Negara
I Kadek Agus Arya Wibawa
Pelantikan
DENPASAR, NusaBali - Calon Wali Kota- Wakil Walikota Denpasar terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) akan dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, 6 Februari mendatang. Usai pelantikan, Jaya-Wibawa akan beber visi-misi untuk 5 tahun ke depan di sidang paripurna DPRD Denpasar.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Denpasar, I Dewa Made Puspawan, Kamis (30/1) menjelaskan, persiapan pelantikan telah dibahas dalam rapat daring yang melibatkan Kementerian, DPR RI, KPU RI, dan Bawaslu RI. “Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Pilkada serentak pada tahun 2024,” kata Dewa Puspawan.
Kata dia, setelah dilakukan pelantikan di Jakarta, Walikota dan Wakil Walikota Denpasar akan menghadiri Sidang Paripurna DPRD Denpasar pada 7 Februari 2025. “Dalam sidang tersebut beliau akan memaparkan visi dan misi untuk memimpin Kota Denpasar lima tahun ke depan,” ujar Puspawan.
Sebelumnya, Jaya-Wibawa juga telah melakukan prosesi majaya-jaya jelang pelantikan. Prosesi sakral ini juga diikuti oleh istri dari calon walikota dan wakil walikota terpilih dua periode tersebut. “Majaya-jaya digelar pada Selasa (28/1) saat Tilem Kapitu di Pura Jagatnatha Denpasar,” ujar Puspawan.
Sementara secara terpisah, Jaya Negara mengatakan tak ada istilah 100 hari kerja dalam pemerintahan yang dipimpinnya. Namun yang ada, melaksanakan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. “Yang jelas kami tidak berbicara 100 hari kerja, dalam visi misi kami, bagaimana program jangka pendek, menengah dan panjang bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Jaya Negara juga menegaskan, siap membangun kolaborasi antara pusat, provinsi, serta kabupaten di Bali termasuk bersama masyarakat Denpasar. Sementara untuk fokus 5 tahun ke depan, kata dia, Denpasar akan komitmen untuk penanganan sampah dan kemacetan. Terkait masalah sampah, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Provinsi Bali.
Mantan Ketua DPC PDIP Denpasar ini menegaskan, satu-satunya cara mengatasi sampah adalah dengan menggunakan incinerator. Karena menurutnya, RDF (Refuse Derived Fuel) dari sampah tidak memberikan solusi. “Karena masih ada sisa residu, dan kalau RDF dibawa keluar, biayanya cukup tinggi,” imbuh politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Sementara soal kemacetan Jaya Negara mengaku akan membawa dua usulan ke pusat terkait mengatasi kemacetan. Pertama kemacetan di Jalan Gatot Soebroto dan rencana Jalan Tol Gilimanuk tembus Bypass Ida Bagus Mantra. Jaya Negara akan mendorong truk-truk besar atau kendaraan muatan barang yang melintasi Denpasar dengan tujuan Lombok agar melalui jalur laut. “Ada dua hal diusulkan ke pusat. Kalau ada Tol Gilimanuk, harus tembus jalan Bypass IB Mantra dan truk-truk penyeberangan yang melintasi Denpasar, Bali khususnya ke Lombok melalui laut sehingga beban jalannya akan berkurang,” paparnya. mis
Komentar