nusabali

Puluhan Kejadian Bencana Terjadi Sepanjang Januari

Kerugian Material Capai Rp 1 Miliar Lebih

  • www.nusabali.com-puluhan-kejadian-bencana-terjadi-sepanjang-januari

SINGARAJA, NusaBali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mendata sebanyak 45 kejadian bencana alam dan musibah yang terjadi sepanjang bulan Januari 2025.

Puluhan bencana dan musibah itu tersebar sejumlah wilayah Buleleng, yang mengakibatkan dampak kerugian material mencapai Rp 1.198.000.000.

Sejumlah peristiwa bencana alam yang terjadi mulai dari tanah longsor, banjir bandang, hujan deras dan angin kencang, yang mengakibatkan kerusakan bangunan hingga fasilitas umum. Ada juga dua musibah kebakaran yang menghanguskan satu rumah dan satu toko warga.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi dihubungi Kamis (30/1) kemarin mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Data yang terkumpul dari puluhan peristiwa yang terjadi mengakibatkan satu orang mengalami luka ringan. Warga asal Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak Buleleng, mengalami luka ringan akibat tertimpa tembok penyengker yang roboh saat banjir bandang yang terjadi Minggu (26/1) malam.

Selain itu juga mengakibatkan 4 unit bangunan rusak berat, 26 unit rusak sedang dan 11 bangunan rusak ringan. “Januari-Februari ini sesuai dengan prediksi BMKG, sudah masuk puncak musim hujan. Jadi potensi bencana cukup tinggi seperti tanah longsor, pohon tumbang, gelombang pasang sampai dengan banjir,” terang Ariadi.

Intensitas hujan deras diprediksi baru akan terjadi pada bulan Maret mendatang. Seluruh masyarakat pun diimbau Ariadi tetap waspada dan siaga menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Sementara itu disinggung soal penanganan kerusakan dampak bencana, segera akan dirapatkan dengan tim Dinas PUTR dan juga Dinas Perkimta Buleleng.

Rapat tim ini untuk menentukan tingkat kerusakan dan validasi langsung ke lapangan, serta nilai kelayakan bantuan yang dapat diberikan. Untuk dampak bencana, tahun ini sudah bisa menggunakan sumber anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) melalui Bantuan Sosial (Bansos) tidak direncanakan.

Hanya saja menurut Ariadi penanganan kerusakan melalui bansos tidak direncanakan bersifat stimulan, tidak seluruh kerugian material dapat dibantu. “Itu nanti ditentukan tim nilai kelayakannya berapa, kalau untuk kerusakan ringan rumah masyarakat maksimal Rp 7,5 juta, kalau rusak sedang maksimal Rp 15 juta, tidak 100 persen dibantu karena sifatnya stimulan,” papar Ariadi.7 k23

Komentar