Kemenperin Ungkap IKI Sebesar 53,1 Poin
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Januari 2025 tercatat sebesar 53,1 poin dengan posisi ekspansi atau mengalami peningkatan 0,17 poin dibandingkan dengan periode Desember 2024 (month to month/m to m) yang tercatat mencapai 52,93 poin.
“IKI pada bulan Januari 2025 mencapai 53,10 naik sebesar 0,17 poin dibandingkan Desember 2024 yaitu 52,93 (poin),” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief dalam konferensi pers rilis IKI yang digelar di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis.
Febri menambahkan secara tahun ke tahun (year on year/yoy) nilai IKI pada Januari 2025 mengalami peningkatan 0,75 poin dibandingkan dengan nilai IKI Januari tahun lalu (yoy) sebesar 52,35.
Dari 23 subsektor yang dianalisis, kata dia, terdapat 20 subsektor yang mengalami ekspansi dan tiga subsektor kontraksi.
Adapun subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri makanan minuman dan industri komputer, barang elektronik dan pengolahan lainnya.
Subsektor yang mengalami ekspansi memiliki kontribusi besar terhadap PDB yakni industri pengolahan nonmigas sebesar 95,5 persen pada triwulan III 2024.
Ia mengungkapkan optimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha industri pada enam bulan ke depan mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 72,5 persen atau menurun 0,8 persen (m to m).
“Optimisme juga ya, optimisme juga sedikit menurun dibanding Desember 2024 menjadi sebesar 72,5 persen, turun 0,8 persen,” ujarnya pula.
Kemudian sebanyak 21,8 persen pelaku usaha meyakini kondisi usahanya stabil dalam enam bulan mendatang, disusul persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan mendatang tercatat 5,7 persen atau meningkat 0,2 persen (m to m).
Dia melanjutkan sebanyak 76,8 persen pelaku usaha secara umum menyatakan kegiatan usaha membaik dan stabil.
Secara proporsi, industri yang menyatakan kondisi harga pada Januari 2025 membaik sebanyak 30,3 persen atau meningkat 0,5 persen.
Sementara pelaku usaha yang menyatakan kondisi usaha menurun pada awal 2025 menurun menjadi 23,2 persen setelah bulan sebelumnya yakni Desember 2024 tercatat 23,6 persen.*
Komentar