Dua Destinasi Buleleng Masuk Nominasi ISTA
Dua destinasi wisata di Buleleng masuk nominasi Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), yang penilaiannya dilakukan Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
SINGARAJA, NusaBali
Pertama, destinasi wisata Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Kedua, Hotel Pelataran L Harmoni di tengah hutan Taman Nasional Bali Barat kawasan Desa Pajarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Secara keseluruhan ada enam destinasi wisata di Bali yang masuk nominasi ISTA. Dua destinasi di antaranya berada di Buleleng, yakni Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni. Sedangkan empat destinasi wisata lainnya yang masuk nominasi ISTA adalah Desa Pengli-puran (Bangli), ITDC Nusa Dua (Badung), Museum Blanco, dan Museum Arma (Gianyar).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, masuknya Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni dalam nominasi ISTA ini setelah melalui proses seleksi yang ketat, baik dari segi tata kelola, manfaat di bidang ekonomi, maupun pelestarian budaya, dan pelestarian lingkungan. Empat poin tersebut merupakan kategori penghargaan yang akan dianugerahkan kepada destinasi wisata terbaik di Inodnesia.
“Sebelumnya, kami memang melihat dan mengkaji puluhan destinasi wisata yang ada di Buleleng. Dari hasil kajian, yang berpotensi dan memenuhi keempat unsur penilaian itu adalah Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni,” ujar Nyoman Sutrisna saat ditemui di ruang kerjanya di Singaraja, Jumat (8/9).
“Maka, kedua destinasi wisata itu kami ajukan ke Kemenpar untuk masuk nominasi ISTA. Penilaiannya sudah dilakukan tim dari pusat. Hasilnya nanti akan diumumkan 29 September 2017 mendatang, bertepatan dengan Hari Pariwisata,” lanjut Sutrisna.
Selain memiliki empat kategori penilaian, kata Sutrisna, destinasi wisata Desa Pemuteran selama ini juga menawarkan potensi wisata bawah laut dengan memberdayakan masyarakat dalam mengembalikan ekosistem laut, melalui konservasi terumbu karang. Ini jelas-jelas membawa dampak bagi perkembangan ekonomi di wilayah setempat.
Sedangkan Hotel Pelataran L Harmoni yang berlokasi di tengah hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) wilayah Desa Pajarakan, kata Sutrisna, juga memiliki potensi hampir sama dengan Desa Pemuteran. Pelaku wisata lebih mengedepankan produk lokal dan pemeberdayaan masyarakat setempat, selain menjual wisata berbasis alam sebagai salah satu misinya.
Sementara itu, salah satu anggota tim penilai dari pusat, Amelda Pranmezwary, mengatakan tujuan dilaksanakannya ISTA merupakan bentuk apresiasi terhadap detinasi wisata yang sudah melaksanakan praktek wisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat. Selain itu, juga melibatkan seluruh stake holder, termasuk pemerintah, swasta, dan media.
“Ini merupakan langkah awal kita di kementerian yang ke depannya akan melakukan sertifikasi destinasi wisata berkelanjutan, sebagai tolok ukur,” kata Amelda saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin. *k23
Pertama, destinasi wisata Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Kedua, Hotel Pelataran L Harmoni di tengah hutan Taman Nasional Bali Barat kawasan Desa Pajarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Secara keseluruhan ada enam destinasi wisata di Bali yang masuk nominasi ISTA. Dua destinasi di antaranya berada di Buleleng, yakni Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni. Sedangkan empat destinasi wisata lainnya yang masuk nominasi ISTA adalah Desa Pengli-puran (Bangli), ITDC Nusa Dua (Badung), Museum Blanco, dan Museum Arma (Gianyar).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, masuknya Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni dalam nominasi ISTA ini setelah melalui proses seleksi yang ketat, baik dari segi tata kelola, manfaat di bidang ekonomi, maupun pelestarian budaya, dan pelestarian lingkungan. Empat poin tersebut merupakan kategori penghargaan yang akan dianugerahkan kepada destinasi wisata terbaik di Inodnesia.
“Sebelumnya, kami memang melihat dan mengkaji puluhan destinasi wisata yang ada di Buleleng. Dari hasil kajian, yang berpotensi dan memenuhi keempat unsur penilaian itu adalah Desa Pemuteran dan Hotel Pelataran L Harmoni,” ujar Nyoman Sutrisna saat ditemui di ruang kerjanya di Singaraja, Jumat (8/9).
“Maka, kedua destinasi wisata itu kami ajukan ke Kemenpar untuk masuk nominasi ISTA. Penilaiannya sudah dilakukan tim dari pusat. Hasilnya nanti akan diumumkan 29 September 2017 mendatang, bertepatan dengan Hari Pariwisata,” lanjut Sutrisna.
Selain memiliki empat kategori penilaian, kata Sutrisna, destinasi wisata Desa Pemuteran selama ini juga menawarkan potensi wisata bawah laut dengan memberdayakan masyarakat dalam mengembalikan ekosistem laut, melalui konservasi terumbu karang. Ini jelas-jelas membawa dampak bagi perkembangan ekonomi di wilayah setempat.
Sedangkan Hotel Pelataran L Harmoni yang berlokasi di tengah hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) wilayah Desa Pajarakan, kata Sutrisna, juga memiliki potensi hampir sama dengan Desa Pemuteran. Pelaku wisata lebih mengedepankan produk lokal dan pemeberdayaan masyarakat setempat, selain menjual wisata berbasis alam sebagai salah satu misinya.
Sementara itu, salah satu anggota tim penilai dari pusat, Amelda Pranmezwary, mengatakan tujuan dilaksanakannya ISTA merupakan bentuk apresiasi terhadap detinasi wisata yang sudah melaksanakan praktek wisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat. Selain itu, juga melibatkan seluruh stake holder, termasuk pemerintah, swasta, dan media.
“Ini merupakan langkah awal kita di kementerian yang ke depannya akan melakukan sertifikasi destinasi wisata berkelanjutan, sebagai tolok ukur,” kata Amelda saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin. *k23
1
Komentar