DWE Nyambu, Alternatif Desa Wisata Bagi Wisatawan
Desa Wisata Ekologis (DWE) Nyambu, yang terletak di Desa Nyambu, Kediri, Tabanan, yang terletak berbatasan dengan Kabupaten Badung diluncurkan secara resmi sebagai Desa Wisata Ekologis pada 29 April 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan.
DENPASAR, NusaBali
Desa ini sangat potensial dikembangkan untuk menjadi desa wisata pilihan baru bagi para wisatawan yang menginginkan suasana baru.
Desa Wisata Ekologis Nyambu menawarkan produk wisata susur budaya sejumlah pura-pura bersejarah, susur areal persawahan, susur desa dengan bersepeda, atraksi kesenian, homestay, dan melukis. "Masyarakat Desa Nyambu mengembangkan berbagai produk wisata tersebut, dengan memanfaatkan potensi alam, budaya, sejarah serta keunikan desa mereka sendiri, tanpa mengubah atau merusak alam mereka, dan serta masyarakat dapat melaksanakan rutinitasnya seperti biasa," ungkap Senior Program Manager British Council Indonesia, Ari Sutanti, saat diskusi dengan awak media di Kubu Kopi, Denpasar, Jumat (8/9).
Desa Nyambu setelah dikembangkan kapasitas masyarakatnya, akhirnya juga bisa mendapatkan fasilitas perbaikan jalan dari pemerintah daerah, padahal sejak 20 tahun diperjuangkan tidak membuahkan hasil. Sejak Januari 2015, British Council, organisasi internasional asal Inggris yang fokus pada program pendidikan dan kemasyarakatan, bertekad untuk lebih memperkuat kapasitas usaha masyarakat Desa Nyambu, Kabupaten Tabanan, dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
“Untuk tahun ini, kami meneruskan program kapasitas masyarakat serta melanjutkan inisiatif yang telah dijalankan dengan melakukan sejumlah pelatihan tematik,” ujarnya.
Selain itu, tahun ini pihaknya juga memperkenalkan program baru, yakni program "active citizens", sebuah pelatihan kepemimpinan sosial untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan mendorong masyarakat melakukan perubahan sosial terhadap masalah yang mereka identifikasi dalam masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, masyarakat akan menjalankan proyek aksi sosial terhadap masalah yang telah mereka identifikasi.
British Council, Diageo dan Yayasan Wisnu telah berkolaborasi memulai pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Desa Nyambu, Tabanan. Untuk program pengembangan kapasitas tersebut, rangkaian kegiatan yang telah dilakukan di Desa Nyambu di antaranya dimulai dari pemetaan sosial dan potensi desa, pengembangan produk pariwisata, pelatihan bahasa Inggris untuk pariwisata dan pelatihan interpretasi pariwisata. “Dampak dari pengembangan Desa Nyambu, desa ini juga telah mendapatkan sejumlah penghargaan tingkat provinsi hingga nasional. Di Indonesia, baru ada enam desa (termasuk Desa Nyambu) yang mendapatkan program pengembangan kapasitas masyarakat dari British Council,” katanya. *in
Komentar