Tunggu Pemenang Lelang
Rencana pembangunan underpass di Simpang Patung Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, memasuki tahap persiapan akhir.
Proyek Underpass Simpang Patung Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali
Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Nyoman Yasmara mengaku kini menunggu ketetapan pemenang lelang kontraktor dari Kementerian PUPera.
Menjelang penetapan pemenang tersebut pihaknya terus melakukan koordinasi terhadap pemilik utilitas, pemilik lahan sisi selatan dan utara underpass. Dijelaskannya, penetapan pemenang dan kontrak pengerjaan paling lambat pada pekan ketiga September ini.
“Kini prosesnya sudah hampir 90 persen. Saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan pemilik utilitas,” tutur Yasmara, dikonfirmasi via telepon, Jumat (8/9).
Sementara untuk lahan penduduk yang terdampak sudah ada pemenang appraisal. Ia memperkirakan pekan depan pihak terkait akan melakukan kontrak dan segera melakukan penilaian harga tanah yang akan dibebaskan. Selain proses pembebasan lahan warga, pembebasan lahan tahura juga sudah rampung.
“Nanti akan kami kerjakan di sisi tengah bundaran dulu, baru dilanjutkan ke sisi selatan arah Nusa Dua, dan tahun 2018 dilanjutkan di sisi utara. Seperti itu diagram skema pelaksanaan nanti, tapi akan kami matangkan lagi teknisnya ketika pemenangnya sudah ada,” paparnya.
Untuk mengerjakan proyek underpass, pibaknya sudah menyiapkan pagu anggaran senilai Rp 209 miliar. Namun nantinya akan ada proses tawar menawar ketika pemutusan pemenang.
Meski waktu sudah mepet, namun pihaknya optimistis mega proyek tersebut akan selesai tepat pada waktu yang diharapkan. Dimana dalam targetnya selesai pada September 2018 sebelum perhelatan IMF World Bank, Oktober 2018.
“Untuk jembatan penyeberangan yang diharapkan masyarakat, nanti akan didiskusikan dengan tim teknis bersama masyarakat, seperti apa nantinya diharapkan. Kita kan design and build, jadi terintergrasi rancang bangunnya,” ujar Yasmara.
Terpisah Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Badung Sang Oka Permana membenarkan pihaknya telah melakukan kontrak dengan appraisal. Dimana pihak terkait akan mulai bekerja pekan depan, dan diharapkan akhir September nanti data tanah yang kena dan berapa biaya segera rampung. “Appraisal nanti yang menyesuaikan harga. Kami hanya mendata bangunan dan tanah yang terdampak. Secara umum masyarakat sudah bersedia dan mendukung proyek ini. Terkait harga dan siapa yang kena, nanti akan kami rembuk lagi. Badung menyiapkan anggaran Rp 85 miliar. Nanti appraisal yang mengatur teknisnya berdasarkan kajiannya,” ujar Oka Permana. *cr64
Komentar