260 Orang Lolos Tahap Wawancara
Tenaga Pendamping Desa di Provinsi Bali direkrut 104 orang. Mereka statusnya bukanlah PNS (Pegawai Negeri Sipil), namun Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
BPMPD Bali Tolak Inapkan Hasil Seleksi
DENPASAR, NusaBali
Rekrutmen Tenaga Pendamping Profesional alias Tenaga Pendamping Desa (TPD) untuk kabupaten dan kota di Provinsi Bali yang berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana, Minggu (10/9), dengan materi tes akademik (tes tulis) berlangsung ketat dan transparan.
Proses seleksi dengan leading sector Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali ini tidak perlu menunggu sehari untuk umumkan hasil seleksi tahap awal ini. Dari 464 orang yang mengikuti seleksi tes akademik, sebanyak 260 orang lolos untuk tahap wawancara. Pemeriksaan tes akademik dengan sistem scanner dengan mencocokkan setting kunci jawaban dilakukan secara terbuka.
Kepala BPMPD Pemprov Bali I Ketut Lihadnyana bersama perwakilan Ombudsman Provinsi Bali, Universitas Udayana dan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi langsung memantau sesi tes akademik.
Bahkan wartawan diizinkan menyaksikan langsung metode pemeriksaan hasil seleksi dengan pola scanner data tersebut. Hasil seleksi tes akademik kemarin cukup mengejutkan. Dari 60 soal yang disodorkan panitia seleksi rata-rata peserta bisa menjawab dengan benar sampai 40 soal. Ada juga yang hanya bisa menjawab dengan benar sebanyak 19 soal.
Kepala BPMPD Pemprov Bali I Ketut Lihadnyana disela-sela pemeriksaan scanner hasil tes akademik peserta seleksi Tenaga Pendamping kemarin, memaparkan proses seleksi dengan materi tes akademik ingin membuktikan bahwa tidak ada permainan dan titip menitip. “Artinya mereka yang lolos ini benar- benar berdasarkan proses transparan kemampuan akademik. Anda (wartawan) sudah saksikan tadi, scanner data dengan mencocokkan kunci jawaban. Ombudsman juga menyaksikan. Kami di sini nggak mau main-main,” tegas Lihadnyana.
Bahkan kata Lihadnyana, BPMPD menolak menginapkan hasil seleksi tes akademik kemarin. Begitu selesai pemeriksaan jawaban dengan scanner data langsung dikirim via email ke Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. “Sehingga hasilnya sudah bisa diterima secara cepat oleh pusat. Mungkin di provinsi lain tidak disetorkan sekarang, tetapi kami di Bali nggak mau inapkan itu hasilnya. Ini juga untuk menghindari tuduhan macam- macam. Kami nggak mau ada isu-isu negatif soal seleksi ini,” tegas peraih Diklat Pimpinan terbaik III nasional ini.
Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini menyebutkan dari 464 orang yang ikut seleksi pada tahap tes akademik kemarin, sebanyak 260 orang lolos untuk tahap wawancara. “Test wawancara akan kita umumkan jadwalnya,” imbuhnya.
Untuk rekrutmen Tenaga Pendamping ini secara nasional direkrut sebanyak 13.094 orang, sementara untuk di Provinsi Bali direkrut 104 orang. Mereka statusnya bukanlah PNS (Pegawai Negeri Sipil), namun Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Masa kerjanya juga akan dievaluasi. Kepala BPMPD Lihadnyana mengatakan, kalau kinerjanya bagus, maka bisa diperpanjang. “Sesuai dengan kebutuhan di kabupaten/kota. Nanti masing-masing tenaga pendamping yang dinyatakan lolos akan menjadi pendamping di 2-4 desa. Kebutuhan kita sekarang ini 104 desa,” tegas Lihadnyana. *nat
1
Komentar