Jem Tatto Rilis Single Sekaligus Wadah Fansnya
Sebuah project musik Jem Tatto dari Bali Utara kembali mengumandangkan hasil karyanya melalui single terbaru di album kedua yang berjudul Sutri.
SINGARAJA, NusaBali
Seperti single-single di album pertama, Jem Tatto yang mengusung solo karir tersebut masih menawarkan lagu pop Bali dengan genre Alternatif.
Single baru berjudul Sutri itu disebut Jem Tatto yang memiliki nama asli I Ketut Suadnyana itu memiliki singkatan tidak lain adalah ‘suami takut istri’. Dalam lagunya itu mengisahkan keseharian suami yang tunduk pada istri kesayangannya.
“Memang dalam liriknya ada pemilihan kata yang tepat sehingga tidak terlalu ekstrim dan tetap bisa menghibur semeton Jem Tatto,” ujar dia yang ditemui disela-sela pengukuhan Bali Tatto Community (BTC) sebagai wadah penggemar setia Jem Tatto.
Selain menelorkan single di album kedua, Jem juga merampungkan tujuh lagu serta video klip di album Perdananya yang menjagokan tembang Tulus. Bahkan sejumlah lagunya yang lain juga sangat akrab di telinga kalangan muda, seperti Tresna Sing Kompromi yang digarap apik dengan menyelipkan genre musik dangdut.
Jem Tattto yang juga didukung oleh Agastya sebagai bassis, Deddy Ruhendra pada drum dan Dewa Satria sebagai gitaris, juga menggarap karya yang sangat menyegarkan. Sejumlah video klipya sempat menjadi viral di media sosial, dengan melibatkan sesosok aktor dan artis dengan lakon yang sangat menghibur, seperti pada lagu ‘matajen’.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, juga dikukuhkan BTC sebagai wadah fans Jem Tatto di seluruh Bali. Wadah ini juga disebut akan mengarahkan fans-fans Jem Tatto untuk bersama-sama berkegiatan sosial, penggalian minta bakat, ekonomi kerakyatan dan pelestarian lingkungan. Apalagi Jem Tatto sempat dipercaya Pemkab Buleleng sebagai duta sampah palstik 2016, lewat ‘Sing Keren Cai Nok’.
Manager Jem Tatto, Pande Rosree menambahkan pembentukan BTC ini merupakan ajang untuk berbagi suka maupun duka. “Tentu mereka yang bergabung dalam wadah ini akan saling mensupport satu dengan lainnya. Tidak hanya ngumpul dan hura-hura, tetapi kedepannya diarahkan untuk sesuatu yang positif, sehingga slogan kami ada kami berarti itu benar-benar terasa di masyarakat luas,” ungkap dia. *k23
1
Komentar