Kampanye Hentikan Eksploitasi Lumba-Lumba
Merajalelanya eksploitasi terhadap lumba-lumba di Bali, membuat Free Bali Dolphin yang bekerjasama dengan 20 organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang kelautan mengkampanyekan penghentian eksploitasi lumba-lumba dengan cara menggelar berbagai kegiatan di Genius Restoran, Sanur, Minggu (10/9) kemarin.
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan digelar diantaranya, talk show, pupetshow, edukasi melalui menggambar, dan berbagai permainan untuk anak-anak. “Kegitan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Bali maupun wisatawan mancanegara agar tidak mengunjungi tempat sirkus lumba-lumba, karena itu sangat menyiksa lumba-lumba,” ujar Kordinator Kegiatan, Veaolita Berandini.
Berdasarkan data yang dimiliki Free Bali Dolphin, di Bali terdapat 18 lumba-lumba yang dieksploitasi guna kepentingan bisnis. Kondisi ini, kata dia, tentu sangat mengancam populasi lumba-lumba, karena pada dasarnya banyak ditemui lumba-lumba yang sakit akibat klorin yang menyebabkan kebutaan pada hewan, selain itu, penyiksaan juga terjadi, karena lumba-lumba sirkus jarang dirawat. “Ya, hanya dijadikan kepentingan bisnis semata,” imbuhnya.
Diakui, pihaknya juga sudah sering melaksanakan negosiasi dengan pemerintah agar eksploitasi hewan langka ini tidak dilegalkan. Namun hingga saat ini belum menemui titik terang. Kedepannya, pihaknya berharap agar masyarakat sebagai konsumen tidak mengunjungi tempat-tempat yang menyajikan sirkus lumba-lumba. Dengan itu maka lumba-lumba akan kembali di kehidupan laut yang bebas, karena eksploitasi terhadap lumba-lumba dapat memisahkan mereka dari keluarganya, mengahalangi perkembang biakan, dan membunuh lumba-lumba secara perlahan. “Perlu dukungan nyata semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Saat ini yang bisa dilakukan hanya mengajak masyarakat untuk sama-sama peduli,” tegasnya. *cr63
Komentar